Blog

Kyoto Animation

Tau KyoAni?

Nggak tau? Mungkin kalo liat hasil karya mereka tau kali, kayak misalnya: Mahou no Stage Fancy Lala (1998), Nurse Witch Komugi-chan (2002)? Atau Full Metal Panic Fumoffu! (2003), Full Metal Panic The Second Raid (2005)? Masih belum tau juga? Clannad (2007)? Kalo yang ini pasti pada tau, Suzumiya Haruhi no Yuutsu (2006), atau K-On! (2009) … Nggak tau juga?  ^^;  Yang baru-baru kayak: Hyouka (2012), Chuunibyou demo Koi ga Shitai (2012), Kyoukai no Kanata (2013), atau yang paling gres kemarin Musaigen no Phantom World (2016) mungkin lebih kenal? Dan masih banyak lagi sebenernya, nggak mungkin juga diabsen di sini satu-satu.

Intinya ini salah satu studio anime terkenal yang bisa dibilang ‘papan atas’ lah, karena dari judul-judul tadi, sebagian besar meninggalkan rekam jejak yang bagus buat studio animasi ini. Istilahnya, kalo orang suka anime, umumnya kenal sama tokoh-tokoh kayak Sagara Sousuke, Furukawa Nagisa, Suzumiya Haruhi, Hirasawa Yui, bahkan Bonta-kun yang ceritanya ‘cuma’ maskot sebuah taman hiburan. Dari situ aja kita paling tidak bisa menyimpulkan kalo hasil besutan studio satu ini merupakan ‘jaminan mutu’ dan nggak sembarangan.

Anime-anime produksi KyoAni biasanya identik dengan artwork dan character design yang indah, animasi yang halus, bahkan pada saat mereka merilis K-On!, demam ‘moe-blob’ merebak (padahal ya sebenernya karakter-karakter moe sudah ada sejak lama) sampe seolah-olah menjadi suatu keharusan dalam sebuah anime untuk punya setidaknya satu karakter yang bisa dikategorikan moe supaya bisa diterima/terkenal (padahal ya nggak … lebay aja). Meskipun begitu, tapi karakter-karakter buatan mereka itu tetap punya ke-khas-an tersendiri. Masing-masing judul dan karakter di dalamnya mampu mengesankan penontonnya sehingga akhirnya mereka bisa ‘menanamkan’ ke dalam benak penontonnya bahwa karya KyoAni itu mempunyai keunggulan di berbagai aspek: cerita, karakter, artwork, dll. Jadi ya nggak heran juga ketika akan memasuki sebuah musim baru, dan di line-up judul anime ada yang pake embel-embel “buatan KyoAni”, pasti banyak yang menunggu-nunggu, malah nggak jarang mereka biasanya masuk jajaran “most anticipated anime of the season”.  :clap:

Cuma nggak tau kenapa, menurut gue kok belakangan ini anime-anime buatan KyoAni agak ‘kurang greget’ ya? Memang sih kebanyakan anime diangkat dari manga atau novel jadi cerita pasti nggak jauh-jauh lah dari material aslinya, tapi kan tetep KyoAni yang memilih dan kemudian mengolah material tadi untuk diangkat ke format anime. Visualisasi dari material cetakan ke bentuk bergerak alias animasi kan bidang keahlian mereka. Sejak terakhir mereka mengeluarkan K-On!! (2 tanda seru ya…) sepertinya judul-judul yang mereka produksi nggak memberikan impact yang, setidaknya, hampir sama dengan produk-produk sebelumnya.  :awe:

Coba aja misalnya kayak Hyouka, menarik di awal. Beneran, itu gue akuin. Pada awalnya gue tertarik dengan anime ini, apa itu “Hyouka”? Tapi setelah “I Scream” terpecahkan, dan itu masih di episode pertengahan (cenderung deket awal malahan), makin ke belakang anime ini kayak nggak punya tujuan. Ceritanya nggak jelas lagi mau ngapain, ‘misteri’ yang digadang-gadang jadi tema utamanya malah ilang, intinya mungkin mau mengarah ke romance antara, emm, Hotaro dengan Eru kali ya? 😕  Tapi itu pun menurut gue not going anywhere dan endingnya ya … gitu juga. Not going anywhere. Lalu Chuunibyou, oke ada sedikit bumbu konflik menyangkut masa lalu Rikka, tapi itu juga nggak ada kesannya. Mungkin mereka terlalu sibuk dengan antics-nya Rikka dengan chuunibyou-nya dalam cerita, tapi terlalu banyak juga akhirnya malah mengaburkan semuanya. Atau ya memang itu sesuai topiknya, semua diisi dengan imajinasi ajaibnya Rikka. Akhirnya jadi tokoh yang lain kayak nggak berasa perannya.

hyouka-splash

Kalo gue bandingin sama karya KyoAni yang lain, K-On! misalnya, Yui punya banyak antics tapi dia nggak ‘menenggelamkan’ tokoh yang lain. Mio paling menarik banyak fans, tapi nggak berarti K-On! = Mio. Mugi yang kayaknya adem ayem aja, ternyata tetep punya ‘spot’ yang signifikan. Bahkan Ui yang bukan anggota band pun punya ‘spot’ tanpa harus kedodoran dalam membagi porsi cerita. Atau mau diliat kayak Haruhi, bottomline Haruhi itu apa sih? Sebenernya juga nggak jauh-jauh dari romance remaja kan kayak Hyouka? I mean, c’mon, inti sebenernya kan seputaran Haruhi x Kyon. Tapi anime ini bisa membagi porsi cerita (absurd) antara alien, time traveler, dan psychic tanpa harus didominasi sama si tokoh utama. Even anime Lucky Star yang isinya simpel banget kayak gitu bisa membuat orang teringat sama yang namanya Izumi Konata. Tapi gue nggak bisa nangkep semua itu dari produk anime KyoAni belakangan ini.  🙁

pw-splash

Terakhir yang gue liat adalah adalah Musaigen no Phantom World kemarin. Dari awal liat, gue langsung berpikir … ok, ini standar abis. :ngantuk:  Kenapa? Karena dari awal semua karakternya udah ‘digariskan’ untuk jadi standar. Si cowok pretty much useless sampe mendekati akhir-akhir (kalo inget, kalo nggak ya bablas useless till the end). Lalu proses rekrutmen anggota, dan semuanya cewek-cewek. Akhirnya si cowok dikelilingi oleh gadis-gadis yang mempunyai kemampuan lebih berguna daripada dia dan dengan standar baku: satu oppai/senpai, satu pettan, satu loli/kohai, satu cool/solitary type. And boom! It’s your typical harem collection. Maaf ya buat yang suka, tapi kalo menurut gue itu pertanda kuat bahwa karakternya nggak bakalan ada yang berkesan. Secara cerita juga nggak meninggalkan kesan yang berarti, berasa hambar aja.  :fiuh:

Pada akhirnya judul-judul besutan KyoAni belakangan ini buat gue rasanya makin menurun. Kalopun masih ada nilai plus-nya ya paling di artwork sama character design, tapi itupun sebenernya kan sesuatu yang sifatnya ‘menetap’ selama staff nya masih sama, karena ya coretan mereka kan ciri khas yang melekat pada setiap gerakan menggambar. Dan sampai saat ini sih rasanya kalo dari sisi itu, KyoAni masih nggak bermasalah. Kalo diliat dari soal pemilihan cerita untuk diangkat, gue rasa sih pasti dipilih yang manga/novel/source material nya yang bagus lah, kalo nggak rasanya nggak mungkin ada yang minat buang dana untuk angkat ke format anime.

rikka-animated

Kalo bicara eksekusi cerita, ini yang menurut gue bisa jadi salah satu penyebab. Entah yang mana masalahnya, apa nggak bisa memvisualisasikan dengan baik (kayaknya sih nggak ya), nggak bisa menginterpretasi cerita dengan baik (masih mungkin), atau ada tuntutan tertentu sementara di sisi lain ada keterbatasan yang akhirnya mengakibatkan cerita jadi nggak karuan (mungkin terjadi). Apalagi kalo ‘tuntutan’ itu adalah masalah ‘permintaan pasar’, alias desakan fans. Udah banyak judul-judul anime yang awalnya seperti menjanjikan tapi karena adanya upaya untuk memuaskan keinginan pasar, akhirnya cerita berbelok sedemikian rupa sampe akhirnya jadi nggak jelas.

Anyways, jujur aja, pas nonton Musaigen cuma bertahan 2-3 episode aja, abis itu udahan. Nggak minat ngelanjutin. Mungkin emang ada perubahan selera, tapi honestly gue rasa nggak berkaitan dengan itu sama sekali. Sayang aja sih, rasanya dulu kalo mau masuk musim baru, pasti pengen tau, KyoAni ngeluarin anime apa season depan? Liat trailernya, looks promising nih. Dan pas udah tayang, tidak mengecewakan. Belakangan sensasi itu rasanya berkurang banget, malah terakhir jadi drop. Nggak tau lagi deh musim panas yang mau masuk sebentar lagi. Ada satu judul movie kayaknya yang bakalan dirilis oleh KyoAni, judulnya Koe no Katachi, tinggal kita tunggu aja seperti apa film ini nantinya.

Koe-no-Katachi-splash

 

Semoga aja ini bukan tanda-tanda kemunduran KyoAni … dan semoga nggak bernasib sama seperti Manglobe

bonta-kick

Standard

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.