Blog

Spring 2023 Romantic Anime Short Review

Summer 2023 telah didepan mata, banyak anime telah diumumkan, namun Spring 2023 buat saya meninggalkan kesan yang cukup mendalam karena banyaknya anime romantic yang cukup berkualitas.
Berikut ini adalah premis beberapa anime romantis beberapa pilihan saya
(oh dan, saya tidak menulis sekuel, jadi maaf tidak ada Tonikaku Kawaii S2 disini, walau saya juga menonton Tonikawa haha)

1. Kubo-san Wont Let Me Invisible (Kubo-san wa Mob wo Yurusanai)

Kubo Nagisa and Shiraishi Junta

Junta Shiraishi adalah siswa SMA dengan aura keberadaan yang sangat minim, membuatnya seringkali terlihat menghilang dari pendangan orang-orang disekitarnya. Namun suatu hari, ada perubahan mendadak dalam kehidupan Junta, seorang Kubo Nagisa dapat dengan mudah melihat nya dan bahkan memulai percakapan dengan Junta. Hari demi hari dengan usaha Nagisa yang cukup agresif, Junta dapat perlahan-lahan berkomunikasi dengan Nagisa dan yang lain.

Anime Kubo-san adalah adaptasi dari manga karya Yukimori Nene (2019), bermodal premis yang cukup unik, anime ini lebih mengutamakan interaksi antara kedua karakter utama, Junta dan Nagisa, terutama bagaimana Nagisa terus menggoda dan berusaha membuat keberadaan Junta terasa oleh orang banyak, dan tentu karena interaksi ini membuat cinta berkembang diantara keduanya. Menurut saya, Kubo-san adalah versi lembut dari Teasing Master Takagi-san. Walau Nagisa terbilang cukup agresif untuk Junta yang sangat pasif namun penggambaran hubungan mereka terbilang sangat manis, sehingga Nagisa tidak terkesan sebagai bully. Serta Junta walaupun digambarkan sebagai pasif dan invinsible tapi dia bukan orang rendah diri, dia sangat menikmati kesendiriannya.

Anime ini cukup memberikan hiburan ringan dan manis, disertai pemilihan voice actor yang pas (Hanazawa Kana as Kubo Nagisa) dan soundtrack yang mendukung.

2. Insomniac After School (Kimi wa Hōkago Insomunia)

Nakami Ganta and Magari Isaki

Nakami Genta adalah penderita insomnia, yang sulit tidur di malam hari membuat mereka tidak bisa berkonsentrasi saat jam sekolah. Suatu hari Ganta menemukan ruang tempat bekas ruang klub astronomi yang kosong dan nyaman untuk tempat tidur siang, namun ternyata seseorang telah berada disana, dia adalah teman sekelasnya, Magari Isaki sesama penderita insomnia. Mereka berdua akhirnya di tugaskan oleh guru untuk membangkitkan kembali klub Astronomi apabila masih menginginkan ruang tersebut untuk tidur siang.

Anime Kimisomu adalah adaptasi dari manga karya Ojiro Makoto (2019). Anime ini cukup menarik karena penggambaran insomnia yang cukup akurat (hingga menjelaskan pengaruh layar smartphone). Penggambaran kegiatan klub astronomi hingga astro-photography juga cukup baik. Artstyle anime yang cukup realis juga mendukung atmosfir ini, penggambaran lokasi baik perkotaan hingga lokasi pemotretan outdoor terlihat sangat indah. Perjalanan romansa antara Ganta dan Isaki pun berjalan secara perlahan namun terasa cukup manis karena kedua nya saling menyukai namun lebih memilih untuk semua nya berjalan secara natural.

Apabila atmosfer realistis dan natural adalah pilihan kamu, maka anime ini bisa menjadi pilihan yang bagus, oh dan, film live action nya saat ini ( 24 Juni 2023) tengah diputar di Jepang.

3. My Love Story with Yamada in lv.999 (Yamada-kun to Reberu Kyū-hyaku Kyū-jū Kyū no Koi o Suru)

Yamada Akito and Kinoshita Akane

Menceritakan keseharian Kinoshita Akane seorang mahasiswi yang menggemari game online Forest of Saviour (FOS) karena diajak oleh pacarnya, suatu hari dengan tidak terduga dia diputus oleh pacarnya karena pacar nya memilih cewek lain yang dia temui di game yang sama. Suatu hari Akane menghadiri event offline dari FOS dan bertemu dengan Yamada Akito, siswa SMA kelas 3 yang menarik dan ternyata merupakan teman satu guild Akane di FOS. Setelah ini dimulailah perjalanan cinta Akane dan Akito di luar game FOS.

Diangkat dari manga karya Mashiro (2019), Yamada 999 mengangkat premis yang cukup menarik, yaitu kisah cinta yang berawal dari game online, suatu kisah yang sekain cukup sering diangkat sekarang. Penggambaran para pemain game online juga cukup realistis, seperti bagaimana mereka meet up di real life, juga bagaimana pertemuan random dari online bisa sangat membahayakan di real life, juga bagaimana ternyata karakter cewek lucu yang ditemui di game, ternyata adalah mas-mas di dunia real hahaha. Satu hal yang menyenangkan dari hubungan antara Akane dan Akito adalah kisah mereka bukan hubungan berat sebelah, Akane adalah mahasiswi normal yang trendi, sedangkan walaupun penyendiri Akito adalah remaja populer baik di real life maupun di dunia maya, hanya masalah komunikasi yang membuat hubungan asmara mereka berasa slow burn. Artstyle ala shojo manga membuat semua karakter di Yamada 99 terlihat menarik, bahkan bapak Kamota yang sangat bapak-bapak pun terlihat menyenangkan.

Saya menyarankan anime ini untuk penggemar cerita romance yang normal dan fluffy, juga untuk para penggemar MMORPG yang berharap bertemu pasangan mereka di game yang mereka sukai.

4. My Clueless First Friend (Jijō o Shiranai Tenkōsei ga Guigui Kuru)

Nishimura Akane and Takada Taiyo

Nishimura Akane adalah anak kelas 5 SD yang penyendiri dan sering menjadi target bullying di sekolah, dimana hampir semua siswa menyebutnya dengan “Shinigami (Malaikat Maut)” dan menyebarkan isu bahwa Akane dapat mengkutuk seseorang hingga sakit. Akane, walau sebetulnya tidak suka dengan itu terbiasa untuk mendiamkan saja hal tersebut dan berusaha sekuat tenaga agar tidak menonjol di pergaulan. Hal ini berubah ketika murid pindahan baru, Takada Taiyou masuk kedalam kehidupannya, dengan aura positif yang luar biasa Taiyou dengan mantap memilih berteman dengan Akane dan bahkan dengan cerdas (atau polos ?) mampu menyelamatkan Akane dari semua bullying teman sekelas nya. Akane yang tidak terbiasa mendapatkan perlakuan positif dan disanjung bak ratu, walau awalnya bingung namun perlahan mampu berubah untuk lebih terbuka terutama pada Taiyou dan menyadari bahwa Taiyou adalah hal terbaik yang pernah datang dalam kehidupan Akane.

Ini secara mengejutkan adalah anime favorit saya musim ini. Diangkat dari manga karya Kawamura Taku (2018). Kisah ini, walaupun bersetting sekolah dasar, sebetulnya mengangkat isu yang cukup berat dan sensitif, yaitu pem-bully-an di usia sekolah dasar. Cukup sedih juga melihat Akane tidak bisa menikmati masa sekolah yang seharusnya menyenangkan hanya karena di bully oleh hampir semua yang dia temui di sekolah, dan bagaimana dia berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikannya karena tidak mau membuat ayah nya (yang single parent) khawatir. Ada beberapa momen di anime ini yang membuat saya tidak kuasa untuk menitikan airmata, karena betapa kehadiran Taiyou bagaikan sinar matahari (no pun intended,lol) di kehidupan Akane yang gelap. Menarik juga melihat bagaimana cerdas nya kisah ini menyesaikan permasalahan bullying bukan dengan kekerasan, namun dengan aura positif dan kindness yang luar biasa walau implementasi di dunia nyata tentu tidak akan semudah di anime, namun menurut saya pesan yang dibawa adalah anak-anak harus memperlakukan teman nya dengan kindness, karena kita tidak akan pernah tahu bahkan kebaikan yang kita sampaikan ke teman kita akan menolong mereka untuk bertahan.

Kisah yang sangat wholesome ini layak mendapatkan perhatian lebih !

5. The Dangers in My Heart (Boku no Kokoro no Yabai Yatsu)

Ichikawa Kyotaro and Yamada Anna

Ichikawa Kyotaro adalah penyendiri di sekolah yang mempunyai fantasi berlebih, terutama dalam hal seni membunuh. Dia sering berfantasi bagaimana rasanya membunuh Yamada Anna artis televisi dan juga temen sekelas nya yang populer. Namun semakin lama Kyotaro mengamati Anna, bagaimana Anna ternyata tidak sesempurna yang dia bayangkan dan bagaimana serangkaian peristiwa salah paham malah membuat mereka semakin dekat, Kyotaro akhirnya terpaksa mengakui bahwa dia telah jatuh cinta kepada Anna.

Sindrom Chuunibyo adalah sindrom delusi akut pada remaja yang membuat mereka seolah2 mempunyai skill atau kekuatan unik, hal ini biasanya timbul dari keinginan mereka untuk stand-out. Kyotaro adalah chunibyo akibat dari trauma akibat suatu peristiwa di masa lalu. Diangkat dari manga karya Sakurai Norio (2018), anime ini membutuhkan kesabaran lebih untuk dapat dinikmati secara nyaman, namun setelah kita terbiasa dengan perilaku aneh Kyotaro (dan juga Anna), maka alur cerita anime ini menjadi sangat menyenangkan. Bagaimana keras nya usaha Kyotaro untuk menjauhkan Anna dari bahaya, yang biasa nya malah menyebabkan salah paham pada Anna, dan kerugian pada dirinya. Serta bagaimana awkward nya sang idola sekolah dalam usaha nya untuk hanya sekadar mengajak Kyotaro bertukar kontak LINE. Pasangan Kyotaro-Anna merupakan salah satu pasangan favorit musim ini karena bagaimana terlihat gap yang sangat jauh secara fisik, namun ternyata secara mental mereka adalah kompatibel 100%. Sungguh kisah cinta slowburn yang sangat menarik.

6. Skip and Loafers (Sukippu to Rōfā)

Shima Sousuke and Iwakura Mitsumi

Iwakura Mitsumi adalah murid SMA pindahan dari Ishikawa Prefecture ke Tokyo. Mitsumi sebelum nya tinggal di daerah depopulated yang sangat sepi bahkan disekolah nya hanya ada 8 orang murid. Hari pertama Mitsumi bersekolah di Tokyo adalah bencana, bagaimana dia tersesat di public transportation Tokyo yang sangat sibuk, namun itu semua tidak mengendorkan semangat Mitsumi untuk tetap bersekolah di Tokyo, apalagi ketika Shima Sousuke yang ganteng dan populer masuk kedalam kehidupannya.

Atmosfer dari Skip and Loafers sangat pekat dengan aroma slice of life, yang ntah kenapa mengingatkan pada Honey and Clover. Bagaimana Mitsumi selalu berpikiran positif meski beribu penghalang selalu berada di depannya, bagaimana kikuk nya menjadi remaja pindahan dari sekolah daerah terpencil di sekolah ibukota dengan beragam kisah dan problema. Diangkat dari manga karya Takamatsu Misaki (2018), Skip and Loafers menggambarkan kisah cinta Mitsumi dan Sousuke dengan apik walaupun termasuk slow burn, namun setting slice of life membuat perkembangan kisah mereka menjadi cukup tolerable.

Dari semua anime romantis musim ini, saya mengidamkan Skip and Loafers untuk segera diangkat menjadi live action dorama.

7. The Reason Why Raeliana Ended Up in Duke’s Mansion (Geunyeoga Gongjagjeolo Gaya Haessdeon Sajeong/ Kanojo ga Kōshaku-tei ni Itta Riyū)

Raeliana McMillan and Noah Volstaire Wynknight

Hanasaki Rinko (Park Eun-ha di original web novel) adalah seorang calon mahasiswi penggemar novel romans, suatu malam dia didorong oleh seseorang dari atap sebuah gedung. Rinko yang tewas kemudian bereinkarnasi sebagai Raeliana McMillan, karakter tambahan dalam novel yang pernah dia baca. Permasalah utama segera muncul bahwa Raeliana akan segera mati dibunuh di chapter2 awal setelah kemuncullanya. Rinko sebagai Raeliana segera memutar otak bagaimana dia bisa selamat. Penolong tiba dalam bentuk Duke Noah Volstaire Wynknight, penguasa daerah setempat yang muda dan tampan, yang segera menyetujui rencana untuk berpura2 menjadi tunangan Raeliana selama 6 bulan.

Anime yang satu ini diangkat dari web novel Korea Selatan karangan Milcha (2017) mempunyai premis sekilas mirip dengan My Next Life as Villainess (2014) karya Yamaguchi Satoru. Namun Raeliana adalah karakter yang sangat berbeda dari Catarina Claes. Raeliana adalah seorang yang cunning, dan mempunyai insting self preservation yang tinggi. Bermodal pengetahuan tentang dunia novel yang sekarang dia huni, Raeliana merancang skenario dimana dia bisa tetap hidup. Skenario yang dirancang oleh Raeliana tidak selalu mulus, namun bermodal insting bertahan hidup yang kuat Raeliana selalu dapat meloloskan rencana nya dan perlahan menarik perhatian orang orang disekitar nya, termasuk tokoh utama pria di novel, Noah Volstaire Wynknight.

Standard
Blog

Magical Girls for Boys


Magical Girls adalah salah satu genre yang cukup penting dan signifikan di dunia anime dan manga. Sejak 1960an genre ini berkembang dengan judul seperti Himitsu Akko-chan ato Sally the Witch Girl. Popularitas Magical Girls genre meledak pada awal 90an dengan anime adaptasi dari manga Bishojo Senshi Sailormoon, memperkenalkan berbagai macam tropes dan standar yang akan menjadi staple pada hampir seluruh magical girls di dekade kedepannya.
Satu yang undeniable dari berbagai macam magical girls show adalah hampir keseluruhan di rancang dan ditujukan untuk pasaran perempuan (anak anak perempuan dan gadis remaja).

Ciri khas yang cukup menonjol adalah kisah percintaan dan personifikasi kecantikan saat itu seperti princess atau idol-like. Namun walaupun banyak show di 90an dan awal 2000an dirancang dan ditujukan untuk pasar perempuan, ternyata cukup banyak penggemar pria yang datang dan menggemari serial serial tersebut. Berkaca dari fakta itu, era 2000an muncul beberapa series yang dirancang untuk memikat both genders dan malah ada yang khusus ditujukan untuk pasar penggemar pria, biasanya dengan melibatkan highly choreographed fights, mecha sebagai cerita dan sedikit mengesampingkan romance in favour of friendship ala anime shonen.

Berikut ini adalah ……. Anime magical girls yang IMHO bisa dinikmati oleh penggemar pria dan sedikit saran dari saya untuk bagaimana masuk ke franchise tersebut.

Mahou Shojo Lyrical Nanoha

Nanoha, Fate and Hayate

Nanoha pada awalnya hanya merupakan karakter sampingan pada game PC Triangle Heart 3. Pada saat Nanoha dibuat menjadi anime terpisah pada 2004, penggemar anime terkejut dengan tone cerita dan koreografi yang tersaji apik bagaikan serial action shonen.

Motivasi utama bagi Nanoha untuk menjadi seorang Magical Girl itu sebetulnya tidak banyak berbeda dari berbagai Magical Girl lain, yaitu membantu orang lain dalam kesusahan namun eksekusi dan pilihan cerita dalam Nanoha tersaji berbeda dari kebanyakan Magical Girl show sebelum ini, anime ini terasa lebih direct dan (anehnya) macho dengan Nanoha yang bertindak bagaikan jagoan shonen anime yang bermata lebar dan berhati lapang menanti petualangan dan bertemu teman dalam perjalanan, dan itulah yang dia dapatkan sepanjang series.

Pesona lain dari Nanoha adalah henshin device alias alat perubah diri yang tidak terlihat sebagai benda lucu seperti alat make up atau bolpen tulis berpita, namun objek normal (kalung dalam hal ini) dan berubah menjadi tongkat bersuara mechanical dan mampu berubah wujud menjadi beam cannon, ini tentu akan menarik perhatian dari para penonton pria yang kebanyakan juga menyukai mecha anime.

Nanoha season 1 hingga 3 (StrikerS) masih mempunya balance yang cukup bagus antara Magical Girls trope dan shonen all out battle, namun pada season belakangan, ViviD dan seterusnya, cerita anime berubah menjadi tournament fighter dengan fokus semakin kecil kepada unsur “magical” nya.
Sedangkan movie universe sedikit memberikan kesegaran karena kembali ke dasar yaitu Magical Girl story, namun emphasis diberikan lebih banyak ke faktor “all out battle” daripada quiet character moments seperti pada TV series universe.

Saran saya, coba mulai dari season 1 Lyrical Nanoha dan lanjut ke season 2 Nanoha A’s. Setelah itu baru putuskan sendiri untuk melanjutkan franchise ini atau tidak, saya hanya merekomendasikan StrikerS dan movie universe apabila memilih untuk melanjutkan.

Madoka Magica


Pada tahun 2011, Puella Magi Madoka Magica mengguncang dunia per anime an ketika pertama kali ditayangkan. Hal ini karena Madoka menempun rute lain yang berbeda dari kebanyakan Magical Girl sebelum nya, termasuk Nanoha.

Dari karakter design, tone cerita awal, dan berbagai hints lainnya tidaklah memperlihatkan Madoka sebagai anime Magical Girl yang berbeda, namun jalinan cerita yang ditulis oleh Urobochi Gen penulis jenius dari Nitroplus dan musik yang menusuk dari Kajiura Yuki dan juga ramuan yang pas dari sutradara Akiyuki Shinbo membuat perasaan tidak tenang sepanjang episode2 awal.

Hal ini terbukti ketika satu adegan seolah membuka semua topeng dari anime ini dan sejak saat itu all hell break loose sampai dengan episode final. Madoka mengandalkan tekanan psikologis yang luar biasa untuk tetap menggaet penonton dan mengikatnya di kursi hingga episode berakhir, hampir tidak ada 1 episode pun kita merasakan jagoan kita bisa beristirahat dan aman.

Diluar dari character design nya yang luar biasa imut, faktor lain yang menarik banyak penonton pria adalah alur dan cerita dari Madoka yang cukup dewasa disertai efek sebab akibat yang biasanya cukup absen di anime Magical Girl.
Saran saya coba tonton Madoka Magica terlebih dahulu baru melangkah ke Magia Records ataupun Rebellion di manga.


Symphogear


Senki Zessho Symphogear (The Song of the Valkyries Symphogear) adalah anime hasil karya Studio Satelight, dimana Kawamori Shoji adalah salah satu keyperson disana.

Symphogear dari awal sudah di rancang untuk demografi penonton remaja pria, dengan idol-like characters, mecha-inspired battle suit , adegan battle yang bombastis serta cerita yang lebih mirip film action daripada Magical Girl klasik. Cerita inti dari Symphogear juga menyerupai dari shonen anime, dimana core characters terus bertambah setiap season baru dan juga main heroine yang mendapatkan upgrade form ala Kamen Rider jaman Reiwa.

Kekuatan terbesar bagi Symphogear ini adalah pada lagu dan voice actress nya. Lagu merupakan hal yang esensial didalam universe Symphogear, sebagaimana karya masterpiece Kawamori, Macross, lagu selain untuk menambah keindahan adegan dalam anime juga berfungsi sebagai senjata untuk melawan musuh. Dalam hal Symphogear, lagu yang dinyanyikan oleh karakter berfungsi untuk membangkitkan armor/ senjata dari setiap relic yang berguna untuk menghabisi musuh atau Symphogear lawan.

Karena lagu memegang peranan penting maka pemilihan voice actress tidaklah main main, tidak kurang seiyuu/ penyanyi sekaliber Mizuki Nana, Takagaki Ayahi, Aoi Yuki dan Hikasa Yoko ikut dalam cast Symphogear, dan Mizuki Nana juga mengisi lagu opening mulai season 1 hingga season terakhir, XV.

Symphogear merupakan franchise yang cukup masif dengan 5 anime season, games dan manga serta serangkaian konser semi rutin yang cukup menakjubkan. Karena cukup panjang dan banyak, saya sarankan mulai dari season 1 dan GX dahulu.

Magic Knight Rayearth


Magic Knight Rayearth adalah manga karya dari maestro manga CLAMP. Rayearth ditulis berdasarkan kesukaan CLAMP bermain game RPG seperti Dragon Quest dan kecintaan mereka terhadap anime mecha seperti Yamato. Rayearth merupakan gabungan dari berbagai genre seperti Magical Girls, RPG adventure, mecha dan isekai.

Kekuatan utama dari Rayearth adalah artwork yang legendaris, karakter yang karismatik dan plot twist yang cukup besar di jaman nya.

Rayearth menjadi anime di 1994 dan mempunyai perbedaan yang cukup signifikan dengan alur cerita di manga. Perbedaan antara lain pada penambahan karakter original dan beberapa adegan yang tidak terdapat di manga.

Rayearth anime juga mempunyai kekuatan yang sama dengan manga nya, namun menambahkan animasi yang apik, lagu pengiring yang luar biasa dan jalan cerita yang lebih ekspansif dan cukup mengulas dengan dalam berbagai karakternya.

Rayearth secara demografi, menurut saya akan terbagi rata antara pria dan wanita. Penonton pria akan menyukai 3 karakter utama yang lucu dan menggemaskan, elemen RPG dan petualangan serta mecha cantik nan indah dalam bentuk ketiga Mashin legendaris. Penonton wanita akan menyukai banyaknya alur cerita percintaan, karakter2 pria yang yang gagah dan sedikit BL hint antara Lantis-Eagle

Saran dari saya, selalu tontonlah TV series terlebih dahulu. Rayearth mempunyai OVA 3 episode yang tidak mempunyai hubungan apapun dengan TV series nya. Hindari OVA itu sebelum menyelesaikan TV series nya.

Standard
Blog

The Robotech Saga part 1

Robotech merupakan kartun animasi yang tayang di Amerika pada 1985, namun masih banyak belum mengetahui bahwa kartun tersebut adalah gabungan dari 3 anime Jepang berbeda, seperti halnya Voltron. Saya dulu sempat melihat beberapa episode Robotech di televisi lokal sebelum saya melihat Macross (yang juga di televisi lokal). Setelah memasuki jaman internet ternyata banyak timbul konflik terutama di fans Amerika Serikat untuk fans purist bahwa Robotech hanya merusak esensi Macross dan anime Jepang lainnya, untuk fans Robotech melakukan pembelaan bahwa dengan narasi dan kepopuleran Robotech mampu memperkenalkan anime di Amerika Serikat .

Robotech adalah cerita mengenai passion, perjuangan, liku liku bisnis, litigasi dan copyrights yang berlansung mulai 1980an hingga sekarang. Saya akan coba menceritakan mengenai Robotech mulai dari awal penciptaan, cerita dan lore didalam nya, pertempuran di medan mainan dan juga litigasi dan berbagai project Robotech lainnya, baik yang berhasil maupun gagal

Selamat Datang di Robotech Saga review, part 1

Tahun 1982, Dunia animasi dikejutkan oleh penayangan pertama Super Dimensional Macross (Chōjikū Yōsai Makurosu) di Jepang, seri pertama dari trilogi Super Dimensional yang nantinya akan berisikan Macross, Orguss dan Southern Cross. Macross selain menyajikan aksi perang angkasa yang dahsyat, juga menyajikan human drama yang umum di genre space opera DAN menyajikan 1 hal yang baru di dunia animasi Jepang, music as its center story. Singkat cerita Macross adalah instant hit dan akan melahirkan franchise besar yang tetap terjaga hingga sekarang.

The Super Dimensional Fortress Macross (1982)

Tahun 1984, dunia animasi Amerika diperkenalkan untuk pertama kali dengan tv series Transformers, diadaptasi dari properti mainan Jepang Diaclone dan Microman, dan audiens menyukainya. Produsen mainan lalu berlomba-lomba untuk mencari dan melisensi apapun yang dapat berubah bentuk dari Jepang.

Perusahaan kecil bernama Harmony Gold melihat peluang besar disitu, dan sesuai dengan keahlian mereka sekarang. Harmony Gold adalah perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di production and licensing rights untuk program televisi dan film. Mereka mempunyai lisensi untuk beberapa anime seperti Macross, Southern Cross dan Mospeada. Para eksekutif Harmony Gold berencana mengeluarkan versi lokalisasi dari Macross untuk diedarkan di Amerika, dan berharap dari lisensi penjualan mainan dari merchendise tersebut.

the late Carl Macek

Mereka lalu mencari seseorang dengan pengetahuan mengenai produksi animasi dan anime Jepang, mereka lalu bertemu dengan Carl Macek, pemilik galeri dan juga beberapa cell artwork anime, terutamanya Macross. Macek lalu menyarankan Harmony Gold untuk membuat versi dub dan uncut dari Macross karena Macek meyakinkan mereka bahwa target audiens teens dan young adult masih merupakan untapped market saat itu dan Macross dengan multi layered characters dan real world problems seperti death, betrayal dan sebagainya sangat cocok untuk demografi tersebut. Pihak Harmony Gold menyukai ide itu dan meng-hire Carl Macek untuk membuat versi uncut dari Macross untuk konsumsi Amerika.

Namun setelah pilot episode 1 dari dubbing Macross selesai dibuat, Harmony Gold sadar bahwa tidak cukup episode Macross untuk memenuhi minimal 65 episode aturan untuk dapat ditayangkan secara weekday syndication, 5 episode seminggu, 65 episode dalam 1 season. Macross hanya mempunyai 36 episodes karena di Jepang, anime seperti Macross ditayangkan seminggu sekali.

Harmony Gold lalu memerintahkan Carl Macek untuk membuat episode baru bagi Macross, namun alih alih membuat animasi baru, Harmony Gold menyerahkan dua anime yang berbeda kepada Carl Macek untuk di potong dan di edit ulang menjadi seolah satu kontinuitas agar dapat memenuhi quota 65 episode. Dua anime tersebut adalah Super Dimensional Cavalry Southern Cross (Chōjikū Kidan Sazan Kurosu) dan Genesis Climber MOSPEADA (Kikō Sōseiki Mosupīda). Southern Cross adalah bagian dari Super Dimensional trilogy yang semuanya featuring transforming mechs dan overall similar tone, tapi selain itu tidak ada hubungan antara ketiga Super Dimensional trilogy. MOSPEADA adalah satu satu nya yang tidak mempunyai hubungan kecuali beberapa staff Southern Cross yang bekerja untuk project MOSPEADA seperti produser Tatsunoko (dan juga co-founder) Yoshida Kenji.

Super Dimensional Cavalry Southern Cross (1984)
Genesis Climber MOSPEADA (1983)

Carl Macek menyanggupi hal tersebut dan membuat 3 part berbeda untuk Robotech saga, part 1 the Macross Saga yang diambil dari Macross, part 2 the Masters (yang diambil dari Southern Cross) dan part 3 the New Generation (yang diambil dari MOSPEADA). Sebuah lore cerita baru diciptakan untuk menhubungkan ketiga cerita anime yang berbeda tersebut, sebagian besar melanjutkan cerita dari Macross. Fokus awal Carl Macek untuk tidak menurunkan level cerita menjadi konsumsi anak-anak tetap di jaga, bahkan tone cerita dan hubungan karakter dan bahkan kematian karakter tetap utuh terjaga, or at least, hingga Macross Saga. Harmony Gold juga menciptakan musik dan single original karena Macross dan MOSPEADA merupakan anime dengan banyak fokus kepada musik atau karakter musisi dan tidak mungkin mereka menggunakan musik asli dari anime. Reba West didapuk sebagai singing voice Lin Minmei di Macross Saga dan Michael Bradley untuk Lance Belmont di The Next Generation

Robotech The Masters
The Next Generation

Robotech pertama kali tayang di TV Amerika Serikat pada 4 Maret 1985 hingga 28 Juni 1985. Respons saat itu sebagian besar positif terutama dari target audiens yang diharapkan oleh Harmony Gold yaitu teen dan young adult. Untuk pertama kalinya publik Amerika diperkenalkan dengan konsep anime story driven yang tidak mengikuti cerita per episode melainkan menjadi satu kesatuan, dan juga untuk pertama kalinya mereka melihat bahwa kartun bisa dikonsumsi untuk dewasa dan tidak featuring pornografi sedetikpun, ada konsekuensi fatal dalam cerita Robotech (Macross terutama) akibat perang bahwa karakter bisa mati secara permanen, dan Harmony Gold serta Carl Macek cukup berani untuk tidak membuat cerita bodoh menceritakan karakter2 tersebut hilang karena rotasi tugas atau apa.

Singkat cerita, Robotech terbilang sukses di tahun pertama nya, hal ini membuat Harmony Gold juga ingin mengembangkan sayap untuk masuk ke pasar yang paling menggiurkan, pasar merchendise dan mainan, namun alih alih gemerincing dollar ternyata rintangan dan drama yang menyambut Harmony Gold disana.

More on that in part 2

Standard