Magical Girls adalah salah satu genre yang cukup penting dan signifikan di dunia anime dan manga. Sejak 1960an genre ini berkembang dengan judul seperti Himitsu Akko-chan ato Sally the Witch Girl. Popularitas Magical Girls genre meledak pada awal 90an dengan anime adaptasi dari manga Bishojo Senshi Sailormoon, memperkenalkan berbagai macam tropes dan standar yang akan menjadi staple pada hampir seluruh magical girls di dekade kedepannya.
Satu yang undeniable dari berbagai macam magical girls show adalah hampir keseluruhan di rancang dan ditujukan untuk pasaran perempuan (anak anak perempuan dan gadis remaja).
Ciri khas yang cukup menonjol adalah kisah percintaan dan personifikasi kecantikan saat itu seperti princess atau idol-like. Namun walaupun banyak show di 90an dan awal 2000an dirancang dan ditujukan untuk pasar perempuan, ternyata cukup banyak penggemar pria yang datang dan menggemari serial serial tersebut. Berkaca dari fakta itu, era 2000an muncul beberapa series yang dirancang untuk memikat both genders dan malah ada yang khusus ditujukan untuk pasar penggemar pria, biasanya dengan melibatkan highly choreographed fights, mecha sebagai cerita dan sedikit mengesampingkan romance in favour of friendship ala anime shonen.
Berikut ini adalah ……. Anime magical girls yang IMHO bisa dinikmati oleh penggemar pria dan sedikit saran dari saya untuk bagaimana masuk ke franchise tersebut.
Mahou Shojo Lyrical Nanoha
Nanoha pada awalnya hanya merupakan karakter sampingan pada game PC Triangle Heart 3. Pada saat Nanoha dibuat menjadi anime terpisah pada 2004, penggemar anime terkejut dengan tone cerita dan koreografi yang tersaji apik bagaikan serial action shonen.
Motivasi utama bagi Nanoha untuk menjadi seorang Magical Girl itu sebetulnya tidak banyak berbeda dari berbagai Magical Girl lain, yaitu membantu orang lain dalam kesusahan namun eksekusi dan pilihan cerita dalam Nanoha tersaji berbeda dari kebanyakan Magical Girl show sebelum ini, anime ini terasa lebih direct dan (anehnya) macho dengan Nanoha yang bertindak bagaikan jagoan shonen anime yang bermata lebar dan berhati lapang menanti petualangan dan bertemu teman dalam perjalanan, dan itulah yang dia dapatkan sepanjang series.
Pesona lain dari Nanoha adalah henshin device alias alat perubah diri yang tidak terlihat sebagai benda lucu seperti alat make up atau bolpen tulis berpita, namun objek normal (kalung dalam hal ini) dan berubah menjadi tongkat bersuara mechanical dan mampu berubah wujud menjadi beam cannon, ini tentu akan menarik perhatian dari para penonton pria yang kebanyakan juga menyukai mecha anime.
Nanoha season 1 hingga 3 (StrikerS) masih mempunya balance yang cukup bagus antara Magical Girls trope dan shonen all out battle, namun pada season belakangan, ViviD dan seterusnya, cerita anime berubah menjadi tournament fighter dengan fokus semakin kecil kepada unsur “magical” nya.
Sedangkan movie universe sedikit memberikan kesegaran karena kembali ke dasar yaitu Magical Girl story, namun emphasis diberikan lebih banyak ke faktor “all out battle” daripada quiet character moments seperti pada TV series universe.
Saran saya, coba mulai dari season 1 Lyrical Nanoha dan lanjut ke season 2 Nanoha A’s. Setelah itu baru putuskan sendiri untuk melanjutkan franchise ini atau tidak, saya hanya merekomendasikan StrikerS dan movie universe apabila memilih untuk melanjutkan.
Madoka Magica
Pada tahun 2011, Puella Magi Madoka Magica mengguncang dunia per anime an ketika pertama kali ditayangkan. Hal ini karena Madoka menempun rute lain yang berbeda dari kebanyakan Magical Girl sebelum nya, termasuk Nanoha.
Dari karakter design, tone cerita awal, dan berbagai hints lainnya tidaklah memperlihatkan Madoka sebagai anime Magical Girl yang berbeda, namun jalinan cerita yang ditulis oleh Urobochi Gen penulis jenius dari Nitroplus dan musik yang menusuk dari Kajiura Yuki dan juga ramuan yang pas dari sutradara Akiyuki Shinbo membuat perasaan tidak tenang sepanjang episode2 awal.
Hal ini terbukti ketika satu adegan seolah membuka semua topeng dari anime ini dan sejak saat itu all hell break loose sampai dengan episode final. Madoka mengandalkan tekanan psikologis yang luar biasa untuk tetap menggaet penonton dan mengikatnya di kursi hingga episode berakhir, hampir tidak ada 1 episode pun kita merasakan jagoan kita bisa beristirahat dan aman.
Diluar dari character design nya yang luar biasa imut, faktor lain yang menarik banyak penonton pria adalah alur dan cerita dari Madoka yang cukup dewasa disertai efek sebab akibat yang biasanya cukup absen di anime Magical Girl.
Saran saya coba tonton Madoka Magica terlebih dahulu baru melangkah ke Magia Records ataupun Rebellion di manga.
Symphogear
Senki Zessho Symphogear (The Song of the Valkyries Symphogear) adalah anime hasil karya Studio Satelight, dimana Kawamori Shoji adalah salah satu keyperson disana.
Symphogear dari awal sudah di rancang untuk demografi penonton remaja pria, dengan idol-like characters, mecha-inspired battle suit , adegan battle yang bombastis serta cerita yang lebih mirip film action daripada Magical Girl klasik. Cerita inti dari Symphogear juga menyerupai dari shonen anime, dimana core characters terus bertambah setiap season baru dan juga main heroine yang mendapatkan upgrade form ala Kamen Rider jaman Reiwa.
Kekuatan terbesar bagi Symphogear ini adalah pada lagu dan voice actress nya. Lagu merupakan hal yang esensial didalam universe Symphogear, sebagaimana karya masterpiece Kawamori, Macross, lagu selain untuk menambah keindahan adegan dalam anime juga berfungsi sebagai senjata untuk melawan musuh. Dalam hal Symphogear, lagu yang dinyanyikan oleh karakter berfungsi untuk membangkitkan armor/ senjata dari setiap relic yang berguna untuk menghabisi musuh atau Symphogear lawan.
Karena lagu memegang peranan penting maka pemilihan voice actress tidaklah main main, tidak kurang seiyuu/ penyanyi sekaliber Mizuki Nana, Takagaki Ayahi, Aoi Yuki dan Hikasa Yoko ikut dalam cast Symphogear, dan Mizuki Nana juga mengisi lagu opening mulai season 1 hingga season terakhir, XV.
Symphogear merupakan franchise yang cukup masif dengan 5 anime season, games dan manga serta serangkaian konser semi rutin yang cukup menakjubkan. Karena cukup panjang dan banyak, saya sarankan mulai dari season 1 dan GX dahulu.
Magic Knight Rayearth
Magic Knight Rayearth adalah manga karya dari maestro manga CLAMP. Rayearth ditulis berdasarkan kesukaan CLAMP bermain game RPG seperti Dragon Quest dan kecintaan mereka terhadap anime mecha seperti Yamato. Rayearth merupakan gabungan dari berbagai genre seperti Magical Girls, RPG adventure, mecha dan isekai.
Kekuatan utama dari Rayearth adalah artwork yang legendaris, karakter yang karismatik dan plot twist yang cukup besar di jaman nya.
Rayearth menjadi anime di 1994 dan mempunyai perbedaan yang cukup signifikan dengan alur cerita di manga. Perbedaan antara lain pada penambahan karakter original dan beberapa adegan yang tidak terdapat di manga.
Rayearth anime juga mempunyai kekuatan yang sama dengan manga nya, namun menambahkan animasi yang apik, lagu pengiring yang luar biasa dan jalan cerita yang lebih ekspansif dan cukup mengulas dengan dalam berbagai karakternya.
Rayearth secara demografi, menurut saya akan terbagi rata antara pria dan wanita. Penonton pria akan menyukai 3 karakter utama yang lucu dan menggemaskan, elemen RPG dan petualangan serta mecha cantik nan indah dalam bentuk ketiga Mashin legendaris. Penonton wanita akan menyukai banyaknya alur cerita percintaan, karakter2 pria yang yang gagah dan sedikit BL hint antara Lantis-Eagle
Saran dari saya, selalu tontonlah TV series terlebih dahulu. Rayearth mempunyai OVA 3 episode yang tidak mempunyai hubungan apapun dengan TV series nya. Hindari OVA itu sebelum menyelesaikan TV series nya.