Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah rangkaian tindakan yang dilakukan oleh penolong kepada korban yang mengalami henti jantung (cardiac arrest) dan seringkali disertai dengan henti napas (respiratory arrest). Tindakan yang dilakukan termasuk kompresi dada/jantung (chest compressions) dan pemberian bantuan napas (rescue breathing). Sekarang ini, tindakan RJP yang diawali dengan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS) sudah banyak diajarkan dan disosialisasikan kepada orang awam dengan harapan mereka akan mampu memberikan pertolongan pertama kepada korban yang mengalami henti jantung sehingga bisa meningkatkan angka kesintasan korban.
Berhubung sudah menjadi sesuatu yang sifatnya ‘umum’, ya wajar aja kalo dalam cerita film maupun serial TV banyak yang menggambarkan tindakan RJP untuk menolong orang lain. Di sini kita akan coba membahas beberapa judul anime yang menampilkan adegan RJP sambil melihat seberapa akuratnya penggambaran adegan tersebut.
Secara sederhana, kita ambil saja garis besar ‘urutan’ tindakan yang dilakukan ketika melakukan bantuan hidup dasar sebagai acuan untuk kita bandingkan dengan adegan di anime, yaitu
- Pastikan lingkungan, pasien dan penolong aman
- Cek respon/kesadaran pasien/korban
- Cek denyut nadi dan napas pasien/korban, tindakan ini umumnya dilakukan oleh tenaga kesehatan atau penolong yang sudah terlatih. Untuk awam sih sebenernya boleh di-skip
- Bila sendirian, panggil bantuan
- Mulai kompresi dada
- Setiap 30 kompresi dada, berikan 2x napas (rasio 30:2). Sebagai catatan, pemberian bantuan napas biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan atau penolong terlatih. Mouth to mouth juga perlu pertimbangan ekstra untuk dilakukan mengingat banyaknya transmisi penyakit melalui jalan napas. Orang awam cukup melakukan kompresi saja atau dikenal dengan istilah Hands Only CPR.
- Bila ada Automated External Defibrillator (AED), bisa segera digunakan
- Bila ada respon, tempatkan pasien/korban dalam posisi stabil (recovery position)
Berdasarkan hasil browsing dan nonton beberapa anime yang ada kejadian dilakukan RJP, adegan di 2 judul berikut ini adalah yang paling mendekati dalam mengikuti langkah-langkah prosedur bantuan hidup dasar yang benar. *melirik ke produser tayangan lokal
Japan Sinks 2020 Episode 9
Menceritakan tentang bencana alam yang terjadi di Jepang dan mengakibatkan banyak kerusakan dan korban. Adegan RJP muncul di menit ke 18:00 episode 9 di mana Kite mencoba menolong Onodera setelah mereka menyelam untuk menyelamatkan diri tanpa diketahui kalau tabung oksigennya bocor. Jadi di sini penyebab henti jantungnya karena kekurangan oksigen (hipoksia) atau bisa dibilang tenggelam.
Sekarang mari kita lihat satu per satu langkah yang dilakukan. Langkah pertama di-skip, meskipun di situ sepertinya ya kurang pilihan juga, mau dibawa ke mana-mana susah. Tapi setidaknya bisa dibawa lebih menjauh dari daerah yang mungkin tersapu ombak (belakangan ditunjukkan kalau area itu nggak aman, dan si bocah kena ombak). Di sini prinsip untuk mengamankan lingkungan tempat melakukan resusitasi belum dilakukan dengan baik.
Untuk pemeriksaan kesadaran/respon, di sini para karakter cuma cukup panggil-panggil saja dan memang tidak ada respon. Idealnya, ketika memeriksa kesadaran korban, kita panggil korban sambil kita tepuk bahunya agak keras untuk melihat respon.
Ketika menyadari Onodera tidak memberikan respon saat dipanggil, Kite mencoba mendengarkan suara napas Onodera. Logikanya memang kalo nggak ada napas, ya pasti nggak ada denyut jantung. Panggil bantuan tentunya di sini nggak perlu, karena ya dia tidak sendirian. Setelah itu dia langsung mulai melakukan kompresi dada, sambil berhenti untuk memberikan bantuan napas. Meskipun tidak digambarkan tepat 30 kompresi dan 2 napas, tapi masih bisa diterima. Karena nggak mungkin nyari AED di situ jadi di-skip aja.
Kite lanjut terus melakukan RJP tapi belum ada respon. Baru setelah dilakukan pemukulan dada (precordial thumping) oleh Kite, Onodera memberikan reaksi/respon. Setelah ada respon, mereka langsung memiringkan posisi Onodera. Sekedar catatan aja, precordial thumping sudah nggak dimasukkan sebagai tindakan yang wajib dilakukan dalam RJP.
Penggambaran RJP di anime ini sebagian besar sudah mengarah ke urutan tindakan yang benar. Tentu kalo mau dibilang 100% akurat ya nggak, tapi sebagai media tontonan secara keseluruhan nggak melenceng terlalu jauh.
Anime ini bisa ditonton di Netflix Indonesia.
Aldnoah.Zero Episode 10
Anime yang ini juga punya adegan RJP, bahkan sampai ke pemakaian AED. Mungkin staf yang menggarap proyek ini pernah mengikuti pelatihan bantuan hidup dasar, atau ya mereka pelajari dulu apa saja yang harus dilakukan untuk kemudian diimplementasikan di animenya.
Ketika Inaho menemukan Asseylum tidak sadarkan diri di kamar mandi, dia langsung melakukan pemeriksaan denyut nadi dan napas. Di situ sepertinya ingin digambarkan cara Inaho membuka jalan napas Asseylum menggunakan teknik head-tilt/chin-lift. Setelah dia tidak mendapatkan denyut nadi atau gerak napas, Inaho segera memulai kompresi dada dan minta ke Eddelrittuo untuk segera ambil handuk dan bilang kalau dia mau melakukan defibrilasi. Kalau lihat alat yang dipake sama Inaho, ya itulah yang dinamakan AED. Alat defibrilasi otomatis yang bisa membaca irama jantung dan bila perlu akan memberikan kejut (shock) jantung.
Kalau kita urutkan dari awal, Inaho minta handuk untuk mengeringkan badan Asseylum, ini udah bener. Tapi itu di kamar mandi? Bahaya dong? Ya bisa dibilang begitu, tapi secara teoritis, dilakukan di daerah bersalju atau puddle of water (dalam jumlah kecil) juga dikatakan masih aman. Kalau itu berendam di bathtub, atau kolam renang, ya harus dikeluarin dulu atau digeser agak jauh dari air. Yang penting adalah paddle AED harus kontak langsung dengan permukaan tubuh pasien yang kering, tidak terhalang bulu/rambut dada, pakaian, ataupun patch medis (koyo misalnya … )
Kemudian karena Inaho di situ dengan Eddelrittuo, dia melakukan RJP sambil minta Eddelrittuo mengambilkan handuk dan mungkin AED. Ini juga benar, ketika ada 2 orang penolong, ya yang satu fokus ke kompresi + napas, yang satunya panggil bantuan atau ambil peralatan pertolongan pertama, yang dalam kasus ini untungnya bantuan udah dateng sendiri (Bu Kapten, lupa namanya)
Setelah AED datang si Inaho langsung persiapan melakukan kejut jantung, bahkan dia sebutin energi yang dipakai adalah 200 Joule. Ini standar yang biasa digunakan pada defibrilator bifasik … err … kayaknya bahasnya kejauhan kalo sampe situ. Anyway, AED sebenernya sudah punya standar Joule sendiri, jadi pengguna tidak perlu lagi setting, mungkin di situ ceritanya Inaho menyebutkan sebagai bentuk konfirmasi (dan itu penting dalam resusitasi).
Bagusnya lagi, setelah AED memberikan kejut jantung, Inaho langsung menyambung dengan melanjutkan tindakan kompresi. Hal ini sangat penting karena setiap terjadi pemberian kejut jantung, aliran listrik jantung ‘di-reset’ sehingga ada periode asistol atau flatline sebelum kembali berdenyut, nah di celah waktu inilah kompresi jantung harus diberikan untuk memastikan sirkulasi tetap berjalan.
Secara keseluruhan, adegan RJP di Aldnoah Zero ini yang paling bagus. Bagus dalam artian mereka membuat adegannya bener-bener mengikuti prosedural yang baku, bahkan posisi tubuh dan cara Inaho melakukan kompresi itu digambarkan dengan baik. Sekali lagi, nggak mungkin juga digambarkan sesuai teori, tapi secara garis besar kita bisa menangkap apa yang dilakukan oleh Inaho itu merupakan tindakan yang benar.
Anime ini bisa ditonton gratis di BStation, tapi per 19 Agustus 2022 dijadikan versi Premium (berbayar).
Adegan RJP Lainnya
Bagaimana dengan yang lainnya? Ya… gimana ya. Kebanyakan mungkin tidak terlalu mementingkan masalah kebenaran tindakannya, lebih ngutamain seru atau tegang aja ceritanya. Apalagi efek dramatis ketika misalnya udah sekuat tenaga, sampai mulai hopeless, terus tiba-tiba korbannya terbangun karena mendengar lolongan si penolong.
Atau yang … ehem … tidak seharusnya dilakukan tapi dilakukan. Apa itu? Yang paling populer tentunya adalah ketika flatline atau asistol, supaya “bangun” lagi, dilakukan kejut jantung. Udah gitu di monitor EKG-nya tiba-tiba muncul tut—tut satu-satu, dan secara dramatis denyut jantungnya muncul lagi. Padahal seperti tadi dibilang pas bahas Inaho pake AED, kejut jantung itu me-reset denyut jantung dan bisa mengakibatkan flatline untuk beberapa saat. Ya kali, kondisi yang udah flat malah dibikin flat lagi.
Berikut ini beberapa contoh klip yang ditemukan di YouTube.
Itu diambil dari Supernatural the Animation episodenya… nggak tau 😅. Awal-awal kayaknya bener ya, melakukan RJP ketika gambaran monitornya flatline alias garis datar aja, tapi kok abis itu minta charging 360 Joule dan dilakukan defibrilasi.
Diambil dari anime Mahou Shoujo Site episode 5. Sama juga, masih menggambarkan kalau kondisi flatline itu ditolong dengan menggunakan kejut jantung. Tapi di sini ada lagi penggambaran yang tidak tepat, dan berbahaya, apalagi ini dilakukan dokter di sebuah RS. Apa itu? Ya liat aja. Dia melakukan defibrilasi pada pasien yang masih tertutup baju dadanya. Bukan supaya adegannya jadi ecchi atau porno ya, tapi melakukan defibrilasi pada pasien dengan pakaian masih menutupi itu bahaya. Kalau timbul percikan listrik bisa menimbulkan api ketika kena bahan pakaian, belum lagi energi yang dilepaskan jadi tidak optimal.
Yang di atas itu diambil dari anime Coppelion episode 7. Ini yang paling … euh … ngawur. Dramatis mungkin, tapi, mana ada dilakukan defibrilasi sambil ada yang megangin pasiennya kayak gitu? Harusnya itu cewek yang megangin perban udah mental karena kesetrum dan bisa fatal. Please kalau sampai pernah ketemu kondisi di mana akan dilakukan defibrilasi, pastikan tidak ada orang yang lagi megang pasiennya. Bahkan penolongnya pun harus minggir semua. 😓
Sebenernya ada lagi klip dari anime tentang resusitasi, cuma ada yang nggak disensor, jadi batal buat dimasukin sini. Intinya masih sama sih, ada kejadian flatline terus ya gitu, disetrum-setrum supaya bangun. Kalau soal adegan RJP tanpa alat yang pakai mouth to mouth kayaknya banyak sih di anime-anime lain, tapi ujungnya masalah nyerempet-nyerempet ke ciuman. Jadi lebih ditekankan ke romance/comedy, bukan fokus ke RJP-nya.
Pada dasarnya RJP terutama pada tahap bantuan hidup dasar adalah sebuah pengetahuan yang bermanfaat untuk diketahui oleh semua orang, medis maupun awam, karena tindakan yang paling sederhana seperti kompresi dada itu sudah bisa membantu menyelamatkan nyawa seseorang. Menyenangkan ketika pembuat anime mencoba menggambarkan tindakan itu sesuai kaidah yang berlaku, paling tidak dengan begitu bisa memotivasi penontonnya untuk mencari tahu dan belajar (kalo mau … )
Bonus: tapi bukan yang kayak gini ya kompresinya.