Lanjutan dari season 1 yang lalu… Baru 3 episode udah ada yang tewas. ^^;
Tag Archives: action
Rengoku Hime
Alkisah, seorang alchemist menemukan cara membuka ‘gerbang’ yang menghubungkan dunia dengan dunia lain. Dunia lain yang disebut Rengoku itu membuka revolusi baru dalam penemuan dan kehidupan manusia. Namun, tentu saja, ada harga untuk itu. Kekuatan dari Rengoku adalah racun mematikan yang akan membunuh siapapun dalam hitungan detik, kecuali mereka yang memiliki kekebalan. Para pengguna kekuatan Rengoku ini kemudian disebut sebagai Alchemist.
Terlahir sebagai ‘gerbang’ yang menghubungkan dunia dengan Rengoku , itulah nasib Artemisia putri pertama Kerajaan ‘Inggris’. Sebagai gerbang, tubuh Artemisia senantiasa memproduksi ‘racun’, dari Rengoku. Selama 6 tahun masa hidupnya, Artemisia dibesarkan di ruang bawah tanah, hanya ditemani seorang pelayan – yang tidak bisa menyentuhnya. Kehidupan sepinya berakhir ketika seorang remaja bernama Fog dikirim untuk menjadi abdinya. Fog sendiri bukanlah manusia, melainkan homunculus yang diciptakan dengan kekuatan dari Rengoku. Sebagai makhluk ‘asing’, Fog selalu bertanya-tanya untuk apa dirinya lahir. Penciptanya dihukum mati setelah dia terlahir, sehingga Fog kehilangan arti dirinya sendiri, hingga bertemu dengan Artemisia.
Seiring bertambahnya usia Artemisia – yang dipanggil Alto oleh Fog, keduanya menjadi pemburu Alchemist yang menggunakan kekuatannya untuk mengacau. Setiap misi – tak peduli betapa berbahayanya – adalah kegembiraan bagi Alto, karena itulah satu-satunya kesempatan untuk keluar dari bawah tanah, didampingi Fog.
GENEZ
Wadatsumi Gakuen adalah sekolah berasrama yang sepintas terlihat biasa saja, namun, di sekolah ini ada kurikulum khusus. Ya, sekolah ini mendidik remaja untuk menjadi tentara bayaran yang tangguh.
Taiga Kengo, siswa kurikulum khusus adalah putra perdana menteri Jepang. Namun, Kengo membenci ayahnya. Sejak ibunya meninggal dalam ledakan bom, ayah Kengo terobsesi membalas dendam dan membuang semua yang dianggapnya pengganggu; Kengo dan Suzuha, adiknya. Suzuha yang dianggap cukup cerdas dikirim ke luar negeri untuk belajar, sementara Kengo yang tak ada gunanya dikirim ke Timur Tengah, Kamp Pelatihan Legiun Asing. Kengo bertahan hingga ‘lulus’ di sana, kemudian kembali ke Jepang, dan bergabung ke Wadatsumi.
Iwashimizu Yukina hidup di pedalaman sejak kecil. Tempat terpencil, dimana saluran TV yang bisa ditangkap satelit hanyalah NHK. Ketika menginjak bangku SMA, Yukina dikirim ke Tokyo oleh kedua orang tuanya, dan masuk ke Wadatsumi Gakuen. Di sana, dia bertemu kembali dengan teman masa kecilnya; Taiga Kengo. ‘Kebetulan’ ini, ditambah kenyataan bahwa Yukina adalah seorang Nightingale – ras misterius yang bisa menyembuhkan luka-lukanya, serta mengubah orang yang diciumnya menjadi Gilgamesh – Ksatria Immortal selama 7 menit. Pertemuan mereka di Wadatsumi mengawali kehidupan sekolah yang unik dan penuh action, dan melibatkan banyak pihak – terutama mereka yang merencanakan sesuatu dengan kekuatan Nightingale.
Ben-to
Satou Yo mendapati dirinya terkapar di lantai sebuah toko swalayan dengan ingatan yang hanya sekilas-sekilas. Kebingungannya akan apa yang telah terjadi akhirnya terjawab; Ia kalah dalam “pertarungan” memperebutkan bento (sejenis paket makanan siap saji) yang dijual di swalayan tersebut. Pada jam-jam tertentu, pihak swalayan akan menjual bento-bento tersebut dengan setengah harga asli. Di daerah pemukiman yang banyak berisi siswa sekolah itu, bento murah adalah sesuatu yang sangat berharga untuk diperebutkan oleh gerombolan “serigala” lapar. Sebagai akibatnya, setiap jam-jam tertentu, perebutan bento itu terjadi dan pemenangnya adalah yang berhasil mengalahkan lawan-lawannya.
Dalam pertarungan itu, Yo bertemu dengan “Ice Witch” seorang anak perempuan yang sangat ahli dalam bertarung memperebutkan bento, dan hampir selalu bisa dipastikan bahwa dialah pemenangnya. Belakangan Yo baru mengetahui bahwa dia adalah kakak kelasnya di sekolah yang bernama Yarizui Sen. Sen pun mengajak Yo untuk bergabung dalam klub sekolah yang diketuainya, Half-priced Food Lovers. Yo ditemani oleh seorang anak perempuan lain yang juga selalu mengikuti kejadian-kejadian di swalayan itu yang bernama Oshiroi Hana. Sementara ketua organisasi siswa, Shiraume Ume, yang tidak suka melihat Yo terlalu dekat dengan Hana, kerap kali menghajarnya atau “menculik” Hana agar tidak terlalu dekat dengan Yo. Sejak bergabung dengan klub ini, Yo pun mulai belajar mengasah kemampuannya sehingga ia bisa “bertarung” dengan para “serigala” lapar lainnya.
Guilty Crown
Di masa depan, terjadi sebuah wabah “Apocalypse Virus” yang dianggap membawa kehancuran bagi Jepang. Untuk mengatasinya, Jepang meminta bantuan organisasi asing dengan nama GHQ, namun dalam kenyataannya GHQ justru menekan Jepang dan mengendalikannya dengan hukum militer.
Ouma Shu adalah seorang anak remaja lebih suka menyendiri dalam kesehariannya dan ia adalah penggemar Inori, seorang penyanyi yang suatu ketika tanpa sengaja ditemukannya dalam keadaan terluka.
Inori adalah anggota “Undertaker”, kelompok pemberontak yang berusaha memerdekakan Jepang dari kekuasaan GHQ. Ia terluka saat mencoba mengambil suatu hasil penelitian yang dilakukan oleh GHQ. Dalam pelariannya yang dibantu Shu, Inori kemudian menyerahkan “The Power of Kings” kepada Shu.
Kekuatan yang ada di tangan kanan Shu adalah kemampuan untuk mewujudkan sebuah senjata yang berada “dalam” tubuh manusia. Setiap manusia mempunyai semacam “senjata” yang bisa dimaterialisasi oleh orang yang mempunyai kemampuan “The Power of Kings”.
Dengan kekuatan barunya, Shu kemudian membantu “Undertaker” untuk melawan kekuasaan GHQ.