Blog

Guilty Crown – revisited

 

Cuma pengen nulis aja kalo beberapa episode Guilty Crown belakangan ini bisa dibilang merupakan episode-episode yang menunjukkan kalo anime ini memang masih layak ditonton setelah cerita tentang Shu sang raja yang notabene menurut gue sangat menyebalkan. Hahaha. Agak-agak mengingatkan kepada Luke yang juga menyebalkan sebelum akhirnya “belajar”. ^^;

Meskipun banyak yang bilang sekarang ini GC lagi masuk fase “geass-sisasi” (nggak tau kenapa juga ada yang membuat Geass sebagai standar baru untuk anime dengan tipe cerita kompleks), tapi at least, menurut gue di sini penulis cerita mulai memberikan “deskripsi” untuk nama “guilty crown” itu sendiri.

Startnya dari sejak Shu mulai menjabat jadi raja buat para siswa, bagaimana dia lalu membuat keputusan-keputusan yang menurut gue sih cocok untuk ngegambarin emosi seorang anak usia remaja yang suddenly mempunyai power of the king, yang mana dia sendiri sebenernya ya nggak tau, what it takes to be a king.

And then, ada the loss of a dear friend. Impactnya jelas, meskipun sebenernya pada saat nonton, buat gue, predictable. Lalu ada si ibu mantan seito-kaichou, yang sebenernya, merasa dia harus berbuat sesuatu, tapi pada akhirnya malah jadi kayak… Err… Slut. *sorry*. Dan… Kita bisa melihat “sisi” lain dari Inori. 😀

Even di episode 19, sang ibu pun mulai keliatan perannya dalam semua ini, selain cuma emak-emak cantik… Eh… Maksudnya istri merangkap asisten ilmuwan… ^^;

Tapi dari semua itu, dengan semakin dekatnya ending dari serial ini, mudah-mudahan tidak terjadi “pemaksaan” cerita, soalnya sayang juga kalo tense yang udah dibangun dalam beberapa episode ini harus berakhir kurang bagus. Mengingat yang tersisa (mungkin) hanya sekitar 5-6 episode lagi. 🙂

Standard
Blog

Guilty Crown Episode 4

Shu yang dijebak oleh temannya, dibawa ke penjara GHQ. Di sana dia diinterogasi mengenai hubungannya dengan Gai. Meskipun dia tidak mengatakan apa-apa, tetapi GHQ yakin bahwa dia terlibat dengan kegiatan Undertaker. Sementara itu, Gai mengirim pesan ke GHQ mengatakan bahwa Undertaker akan membebaskan seorang tahanan yang disebut sebagai tahanan yang berbahaya dari penjara yang sama dengan Shu.

Shu yang dipengaruhi oleh GHQ mulai meragukan tindakan yang diambil oleh Gai. Apalagi setelah itu Shu diajak melihat tempat yang dikatakan sebagai tempat untuk menolong para korban Apocalypse Virus, dan bila Undertaker mengalahkan GHQ maka para korban tersebut tidak akan terselamatkan. Di antara para korban itu adalah adik dari Yahiro, teman yang mengkhianati Shu. Dalam kebimbangannya, ia menerima alat yang diberikan GHQ di mana dia diminta untuk memberitahukan lokasi markas Undertaker kepada GHQ.

 

Tiba-tiba Shu mendapat kunjungan dari seseorang yang mengaku sebagai pengacara yang ditunjuk oleh ibu Shu. Orang itu ternyata adalah Gai yang sedang menyamar. Ketika Gai mengatakan rencananya kepada Shu, Shu mulai menunjukkan keraguannya kepada Gai. Ia menanyakan mengapa Gai ingin membebaskan orang yang dikatakan berbahaya itu. Gai hanya minta kepada Shu untuk mengambil Void orang tersebut. Di tengah keributan akibat serangan Undertaker ke penjara, Inori bertindak sendiri dan berusaha menyelamatkan Shu. Shu yang saat itu sedang tidak berada dalam sel-nya segera lari menuju tempat Inori. Pada saat yang bersamaan, tahanan yang diinginkan terjatuh di depan Shu. Shu segera menggunakan kekuatannya untuk mengambil Void orang itu yang ternyata adalah sebuah senjata berbentuk pistol yang mampu mengendalikan gravitasi.

Shu yang melihat Inori terjun dari atap, menggunakan kekuatan Void itu untuk mengendalikan gravitasi dan menangkap Inori. Ia kemudian menggunakan kekuatan Void Inori untuk melarikan diri dari penjara itu. Di luar, ia ditanya oleh Gai, apakah dia akan kembali ke kehidupannya, atau bergabung dengan Undertaker. Shu memutuskan untuk ikut dengan Gai, tetapi ia tetap membawa alat yang diberikan oleh GHQ…

Obviously, bukan Gai yang ‘menggerakkan’ Shu, tapi Inori. Dan sekarang kita masuk dalam fase, persimpangan jalan buat Shu. Dia masih mencoba untuk memilih, which is which and who is who. Selain itu, masih belum dijelaskan kenapa Gai menaruh minat pada si tahanan itu, tapi yang jelas, perkiraan episode lalu bahwa keputusan Shu dan Inori untuk melepaskan si Yahiro (or whatever, lupa… ^^; ) sudah diperhitungkan oleh Gai. Mungkin juga memang Gai mengharapkan si Shu dimasukin juga ke penjara itu. Kalo si GHQ itu sudah ketauan, dia pasti akan “bermain-main” dengan kebimbangan Shu. Cuma memang kadang-kadang tokoh ‘naif’ model Shu gini, to some extent kadang berasa annoying juga. Tapi overall, sepertinya script writer pengen mengeksplorasi character development untuk para tokohnya. Which is, might be interesting. *fingers-crossed* 😀

Standard
Blog

Guilty Crown Episode 3

Inori tiba-tiba muncul jadi murid baru di sekolah Shu. Dan, ternyata Inori juga dengan mudah bisa masuk ke apartemen Shu dan mengatakan akan tinggal di situ juga. Kedatangan Inori ke sekolah Shu sebenarnya bukan untuk memata-matai Shu, tetapi justru untuk mencari seseorang yang ternyata merupakan saksi dari kejadian di mana Shu menunjukkan kekuatannya untuk mengalahkan GHQ. Gai mengatakan kepada Shu bahwa hal itu bisa membahayakan nyawa Shu sendiri karena saksi tersebut bisa melaporkan identitas Shu kepada GHQ.

Di episode ini juga diungkapkan bahwa Gai ternyata mempunyai kemampuan untuk melihat “Void” seseorang. Ia bisa melihat Void yang dimiliki oleh seseorang tetapi tidak bisa mewujudkan/menggunakannya seperti Shu. Saat kejadian, Gai melihat ada Void lain yang ada di tempat itu. Orang tersebut diketahui adalah salah seorang murid sekolah Shu. Ia sedang berada di sana untuk mendapatkan obat terlarang yang disebut “Norma Gene”, tetapi mereka hanya bisa mengetahui nama julukannya saja yaitu “Sugar”.

Shu dan Inori pun mulai mencari Sugar dengan cara mencoba menarik Void dari teman-teman di sekolahnya. Shu yang awalnya enggan akhirnya mau melakukan setelah mengetahui bahwa ternyata orang yang Voidnya “ditarik” keluar oleh Shu, tidak akan ingat apa yang telah terjadi. Namun Shu sendiri juga belum terbiasa melakukan hal itu sehingga sempat terjadi kekacauan. Shu pun akhirnya mengetahui siapa sebenarnya Sugar, tetapi ia meminta Inori untuk tidak membunuhnya. Hal tersebut ternyata pada akhirnya membuat Shu harus berhadapan dengan GHQ…

Tidak banyak action-nya, tapi ada unsur komedi sedikit. Mungkin maksudnya calm before the storm. Tapi ada beberapa hal yang menarik seperti: Gai yang ternyata mempunyai kemampuan untuk melihat Void tetapi tidak bisa “mengambil”-nya. Seandainya waktu itu ia mendapatkan kekuatan yang sekarang dimiliki Shu, tentunya dia akan menjadi hebat sekali. ^^;

Hal lain yang juga menarik, ternyata ibu Shu adalah salah satu peneliti senior di laboratorium GHQ. Sepertinya ke depan nanti, kenyataan ini bakalan menjadi konflik buat Shu yang sekarang “bekerja” untuk Undertaker, lawan GHQ.

Dan ternyata Shu juga tidak bodoh atau terlalu apatis terhadap sekitar.(Thank God :D) Dia bisa mendeduksi bahwa Gai mempunyai kekuatan tersembunyi, dia juga bisa menemukan Sugar sebelum Inori mengidentifikasi Voidnya. Walaupun pada akhirnya dia harus menghadapi konsekuensi dari keputusan yang dia ambil. Gai pun sepertinya juga memberikan Shu dan Inori kebebasan untuk menentukan langkah yang diambil, tetapi belum diketahui juga apakah ada rencana tertentu di balik semua itu mengingat bahwa dia adalah seorang ahli strategi yang hebat…

Standard
Anime

Guilty Crown

Di masa depan, terjadi sebuah wabah “Apocalypse Virus” yang dianggap membawa kehancuran bagi Jepang. Untuk mengatasinya, Jepang meminta bantuan organisasi asing dengan nama GHQ, namun dalam kenyataannya GHQ justru menekan Jepang dan mengendalikannya dengan hukum militer.

Ouma Shu adalah seorang anak remaja lebih suka menyendiri dalam kesehariannya dan ia adalah penggemar Inori, seorang penyanyi yang suatu ketika tanpa sengaja ditemukannya dalam keadaan terluka.

Inori adalah anggota “Undertaker”, kelompok pemberontak yang berusaha memerdekakan Jepang dari kekuasaan GHQ. Ia terluka saat mencoba mengambil suatu hasil penelitian yang dilakukan oleh GHQ. Dalam pelariannya yang dibantu Shu, Inori kemudian menyerahkan “The Power of Kings” kepada Shu.

Kekuatan yang ada di tangan kanan Shu adalah kemampuan untuk mewujudkan sebuah senjata yang berada “dalam” tubuh manusia. Setiap manusia mempunyai semacam “senjata” yang bisa dimaterialisasi oleh orang yang mempunyai kemampuan “The Power of Kings”.

Dengan kekuatan barunya, Shu kemudian membantu “Undertaker” untuk melawan kekuasaan GHQ.

Standard