Ada apa dengan PSYCHO-PASS (Extended Edition) episode 4 sampe perlu dibikinin artikel tersendiri? 😕 Sekedar ngingetin, kalo memang mau baca isi artikel ini, be prepared aja. Kalo takut ya jangan dibaca. *apa coba? ^^;
Sebenernya, secara garis besar cerita nggak ada yang baru. (lha? ^^; ) Masih sama aja seperti yang PSYCHO-PASS versi awal. Yang menjadi topik pembahasan sebenernya adalah bahwa penayangannya mengalami penundaan alias mundur dari jadwal aslinya. Itupun sebenernya juga nggak ada yang istimewa, bisa aja sebuah acara batal tayang karena alasan tertentu.
Lalu? Ya … alasan tertentu itu. Jadi ternyata, anime yang harusnya tayang 31 Juli itu mengalami penundaan karena secara kebetulan (banget) pada tanggal 26 Juli-nya, terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh seorang siswi sebuah sekolah terhadap teman sekelasnya. Pembunuhan yang dilakukan oleh si pelaku ternyata cukup sadis karena setelah dibunuh jenazah si korban dimutilasi (termasuk kepalanya dipenggal). Kasus ini menjadi berita yang mengejutkan di kota Sasebo, Jepang (tempat sekolah itu berada). Dan yang lebih mengejutkan lagi, kurang lebih 10 tahun yang lalu, terjadi kasus yang sama di kota yang sama pula. Nah loh … :omg:
Selain waktu kejadian yang berdekatan dengan waktu tayang, kalo yang pernah nonton PSYCHO-PASS mungkin inget bahwa di episode 4, ceritanya mirip-mirip dengan kejadian itu. Kasus yang diselidiki oleh Kogami dkk adalah kasus pembunuhan di mana jenazah para korban yang merupakan murid sebuah sekolah (cewek), dimutilasi dan dijadikan obyek seni patung oleh si pembunuh yang ternyata juga merupakan murid sekolah tersebut. Lebih seremnya lagi, diceritakan bahwa metode pembunuhan yang dilakukan oleh si murid itu ternyata sama persis seperti pembunuhan yang pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya. Bener-bener coincidence yang luar biasa kan?
Karena alasan itulah, kayaknya, kemudian diputuskan episode 4 penayangannya ditunda. Tapi ya bukan berarti si PSYCHO-PASS ini adalah sumber inspirasi untuk si pembunuh. Cuma memang kalo orang tidak berpikir jernih, mungkin saja bisa terpengaruh atau termotivasi oleh sebuah tontonan yang notabene sebenernya ya cuma cerita atau khayalan. Dan itu tidak hanya terbatas pada anime, film bioskop bisa, sinetron bisa, bahkan film kartun komedi slapstick yang model-model pentung pake palu, dorong jatuh dari atas, dll bisa juga memberi pengaruh buruk kalo nggak disertai dengan pemikiran dan pemahaman yang baik. 🙂
Like this:
Like Loading...