Anime, Blog

Katsuhiro Otomo’s Short Peace

Tahun lalu pernah bahas soal kumpulan short movies karya Katsuhiro Otomo yang dikasih judul MEMORIES, terdiri dari 3 film pendek yang “kebetulan” sekali mengandung unsur-unsur yang populer saat itu. (baca aja di sini). Dan sekedar pengingat, movie pertama yaitu Kanojo no Omoide (atau judul eigo-nya Magnetic Rose), in my opinion, highly recommended.

Nah, yang kali ini, masih sama. Masih Katsuhiro Otomo juga yang bikin, sebuah proyek yang diberi judul “Short Peace” (ショート・ピース) .

Proyek ini merupakan kerja sama antara Sunrise dengan Shochiku yang memproduksi filmnya dan Crispy’s! dengan Grasshopper Manufacture untuk versi game-nya. Film mulai ditayangkan di Jepang pada tanggal 20 Juli 2013 dan berisikan 4 film pendek (short movie). Sementara gamenya dirilis untuk platform Sony Playstation 3 dan mulai dijual pada bulan Januari 2014 di Jepang. Tapi di sini yang akan dibahas cuma yang anime-nya aja.

Short Peace Trailer

Film Short Peace ini dibuka dengan adegan anak perempuan sedang bermain petak umpet dengan temannya (yang tidak diperlihatkan, hanya ada suaranya saja). Saat si anak membuka matanya untuk mulai mencari temannya, dia melihat sebuah bangunan yang aneh dan ada seekor kelinci putih di dalamnya. Si anak mengejar kelinci tersebut dan masuk ke dalam dunia fantasi. Di dalam dunia fantasi inilah kemudian 4 movie pendek tadi dimulai (rata-rata berdurasi sekitar 15-20 menit).

九十九 (Tsukumo, Eng: Possession)

Tsukumo

Cerita

Mengambil latar belakang Jepang di kisaran abad ke-18, di mana suatu hari, seorang pengembara terjebak dalam badai di tengah hutan, ketika tiba-tiba angin kencang meniup topinya dan dia melihat sebuah altar/kuil kecil di antara pepohonan. Karena cuaca yang semakin buruk, diapun memutuskan untuk berteduh di kuil itu. Sambil menunggu badai mereda, si pengembara tertidur dan sangat terkejut ketika dia terbangun dan berada di sebuah ruangan yang berisikan payung-payung kertas yang rusak dan bisa bergerak (plus ada banyak mata di balik payung-payung itu). Salah satu “payung kertas” itu ada yang bentuknya menyerupai seekor katak dan menari-nari di hadapan si pengembara.

Pengembara yang melihat payung-payung kertas rusak itu, kemudian segera membuka kotak yang dibawanya. Kotak tersebut ternyata berisikan alat-alat yang bisa dia gunakan untuk memperbaiki semua payung rusak yang ada di ruangan itu. Setelah selesai memperbaiki semua, termasuk payung yang dibawa oleh si katak, tiba-tiba semuanya menghilang dan ruangan tersebut menjadi kosong.

Pengembara itu kemudian mencoba membuka pintu ruangan dan ternyata ada ruangan lain lagi dengan ornamen lukisan perempuan mengenakan kimono. Di ruangan ini si pengembara tiba-tiba dikelilingi oleh kain-kain yang mengatakan bahwa mereka dibuang. Pengembara itupun kemudian memperbaiki kain-kain tersebut (obi?) dan setelah selesai memperbaiki semua kain yang ada, diapun mencoba membuka pintu yang berikutnya.

Di balik pintu itu ternyata ada timbunan barang-barang bekas yang kemudian berkumpul membentuk sebuah mahluk yang mengeluarkan bau busuk. Si pengembara menyadari bahwa timbunan barang-barang itu adalah alat yang pernah dipakai manusia sebelum dibuang. Diapun lalu menutup matanya kemudian berdoa untuk memberikan penghormatan dan menyatakan rasa terima kasihnya kepada semua Tsukumogami yang merasuki barang-barang itu atas “jasanya” dalam membantu kehidupan manusia.

Mahluk itu kemudian tampak seperti akan menyerang si pengembara, namun dia tidak merasakan apa-apa saat mahluk itu melewati dirinya. Saat dia membuka mata, tiba-tiba dirinya sudah berada kembali di kuil kecil tempat dia berteduh, badai sudah mereda. Ketika dia membuka pintu kuil, dia menemukan capingnya yang dia kira hilang tertiup angin, payung si katak, dan kain yang sudah dia perbaiki ada di situ. Dia pun kemudian melanjutkan perjalanannya dengan membawa benda-benda tersebut.

Behind the Scene

Film berdurasi 14 menit ini disutradarai oleh Morita Shuuhei dan menjadi nominasi Academy Awards for Best Animated Short Film pada 86th Academy Awards tahun 2013. Morita Shuuhei sendiri kemudian dikenal juga sebagai sutradara dari serial anime Tokyo Ghoul (2014) dan Tokyo Ghoul √A (2015)

火要鎮 (Hi no Youjin, Eng: Combustible)

Hi no Youjin

Cerita

Film ini mengambil era Edo (1603 – 1867) sebagai latar belakang cerita di mana ada seorang anak perempuan bernama Owaka dari sebuah keluarga terpandang harus menjalani pernikahan dengan seorang pria yang dijodohkan oleh orang tuanya. Owaka sendiri sendiri sebenarnya menyukai Matsukichi, yang merupakan tetangga sekaligus teman masa kecilnya.

Memasuki usia dewasa, Matsukichi sering bermasalah dengan orang tuanya karena selalu memberontak sampai akhirnya dia diusir oleh orang tuanya. Setelah diusir, Matsukichi kemudian pergi dari rumahnya dan jarang bertemu dengan Owaka lagi.

Beberapa hari menjelang pernikahannya, Owaka yang sedang berada sendirian di kamarnya, secara tidak sengaja mengakibatkan kebakaran. Matsukichi yang menjadi anggota pemadam kebakaran segera menuju tempat kejadian dan berusaha menolong Owaka. Dia melihat Owaka berada di atas atap sambil membawa kimono yang akan dipakai di acara pernikahannya. Matsukichi berusaha memperingatkan Owaka untuk tidak memanjat menara, tetapi Owaka yang tidak mendengar suara Matsukichi akhirnya terkena kobaran api yang menghancurkan menara itu.

Behind the Scene

Untuk movie yang ini, Katsuhiro Otomo sendiri yang menjadi sutradara dan berhasil menjadi pemenang Grand Prize pada Japan Media Arts Festival ke-16 dan Oofuji Noburou Award di ajang Mainichi Film Awards.

Meskipun durasinya hanya sekitar 12 menit, tapi Katsuhiro Otomo bisa menampilkan kisah Owaka dan Matsukichi yang akrab sejak kecil dan sering bermain bersama. Kemudian Matsukichi yang memberontak kepada orang tuanya saat menginjak usia remaja, yang berakibat dia diusir dari rumah oleh ayahnya. Sementara Owaka sendiri sebagai anak gadis di masa itu, merasa pasrah kepada nasibnya yang harus mengikuti kemauan orang tua dan menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Ketika sudah dewasa, mereka bisa bertemu lagi meskipun pertemuan mereka berakhir dengan tragis.

Gambo

Gambo

Cerita

Gambo adalah sebutan untuk seekor beruang putih yang tampaknya berperan sebagai pelindung manusia. Suatu ketika tampak seperti ada benda asing yang jatuh dari langit, dan muncul sosok raksasa berwarna merah yang mirip dengan oni (mahluk seperti ogre dalam cerita rakyat Jepang)

Di sebuah desa, penduduknya ketakutan karena mereka menemukan oni tersebut dalam keadaan luka. Kepala desa mengira apabila mereka merawat oni itu, maka dia tidak akan menyerang desa mereka. Ternyata mahluk tersebut membunuh siapa saja yang ada di dekatnya dan menculik gadis-gadis di desa itu. Kepala desa kemudian meminta tolong kepada seorang samurai untuk mengalahkan oni tersebut sebelum dia membunuh anak perempuan terakhir di desa itu yang telah melarikan diri ke hutan.

Gambo yang bertemu dengan anak perempuan itu di hutan kemudian pergi mencari oni tersebut dan menemukan ‘sarang’-nya. Di tempat itu, Gambo menemukan seorang perempuan yang sedang (dipaksa) hamil dan perutnya berisi bayi oni. Perempuan itu meminta Gambo untuk membunuh dirinya sebelum oni yang ada dalam kandungannya lahir. Gambo kemudian membunuhnya dan menghancurkan tempat tersebut.

Oni yang mengamuk kembali ke situ dan bertarung dengan Gambo. Gambo terluka parah karena oni tersebut lebih kuat dari dirinya. Sementara itu rombongan samurai datang dan mencoba membunuh oni tetapi dengan mudah satu per satu mereka dikalahkan. Saat oni itu sedang bertarung melawan para samurai, Gambo dengan sisa kekuatannya kemudian mencengkeram oni tersebut dan berhasil membunuhnya. Setelah berhasil membunuhnya, Gambo sendiri kemudian mati karena lukanya yang parah.

Pemimpin para samurai kemudian menghampiri anak perempuan kepala desa yang menangis di samping Gambo dan menanyakan kepadanya mengenai Gambo. Anak perempuan itu mengatakan bahwa Gambo bisa mengalahkan oni itu karena dirinya percaya pada Gambo.

Behind the Scene

Film ketiga berdurasi sekitar 12 menit ini disutradarai oleh Andou Hiroaki yang nantinya terlibat sebagai sutradara untuk judul-judul anime seperti Ajin, Sidonia no Kishi, Listeners, Ooyukiumi no Kaina, dan masih banyak lagi.

Untuk film ketiga ini sepertinya Katsuhiro Otomo ingin menggabungkan mahluk supranatural dan alien. Gambo digambarkan sebagai roh suci pelindung manusia, sementara oni merupakan kebalikannya. Tetapi ketika Gambo menemukan tempat persembunyian oni, kesannya seperti menyerupai “pesawat luar angkasa” milik alien yang digunakan untuk reproduksi dengan menggunakan manusia (seorang perempuan) sebagai inangnya.

武器よさらば (Buki yo Saraba, Eng: Farewell to Weapons)

Buki yo Saraba

Cerita

Di masa depan, sebagian besar bumi sudah hancur setelah Perang Dunia III. Sekelompok pasukan khusus bertugas untuk mencari dan menjinakkan senjata-senjata yang pernah digunakan tetapi masih berfungsi. Suatu hari mereka bertemu dengan sejenis robot-tank yang mempunyai kecerdasan buatan (AI) dan menyerang mereka karena menganggap mereka sebagai musuh.

Satu per satu anggota tim mereka terbunuh, dan salah satu anggota mereka melepas baju pelindungnya karena terjadi kerusakan. Karena dia melepas baju pelindung (yang digunakan oleh prajurit/personil militer), AI tank mengenalinya sebagai orang sipil dan bukan ancaman, oleh karena itu dia tidak dibunuh karena program AI tersebut adalah untuk melindungi warga sipil dan hanya menyerang personil militer.

Behind the Scene

Film ke-4 menjadi yang terpanjang durasinya yaitu sekitar 25 menit. Disutradarai oleh Hajime Katoki, orang yang terkenal sebagai mechanical designer berbagai seri Gundam.

Closing Time

Bukan, ini bukan judul film, cuma mau ngasih komentar soal keempat film di atas. Film-film tersebut masing-masing mewakili Jepang di era yang berbeda, mulai dari abad ke-16 (Gambo) sampai ke masa depan. Semua menampilkan visualisasi dan animasi yang bagus, sekaligus penceritaan yang singkat tapi padat. Tapi meskipun durasinya ‘cuma’ sekitar 12 menitan, effort yang dicurahkan terlihat tidak main-main dan melihat hasilnya, jelas butuh waktu yang tidak singkat untuk menghasilkan film singkat seperti ini.

Film pertama, Tsukumo, ceritanya cukup sederhana dan jelas. Visualisasinya bagus, latar belakang dengan tokohnya terlihat kontras. Pesan yang ingin disampaikan juga bisa ditangkap dengan mudah.

Di Jepang ada kepercayaan bahwa ada roh yang bisa yang bisa merasuk ke benda/alat/perkakas buatan manusia, yang dikenal dengan sebutan Tsukumogami, jadi bisa dikatakan bahwa benda-benda tersebut mempunyai ‘nyawa’ atau ‘hidup’. Di anime ini sepertinya yang ingin disampaikan adalah kehidupan kita terbantu oleh benda/alat di sekitar kita, tetapi seringkali kita lupa untuk menunjukkan apresiasi atau rasa terima kasih dan dengan mudahnya membuang mereka. ‘Pesan’ yang sama bisa terjadi juga dalam hubungan antar manusia, di mana kadang manusia lupa untuk mengapresiasi atau berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh orang di sekitar kita.

Btw, udah coba masukin tulisan Jepangnya judul Tsukumo ke translator, munculnya 99 (kyu-jyu-kyu). Mungkin yang lebih paham bahasa Jepang yang lebih tau ya.

Film kedua dipegang sendiri oleh Katsuhiro Otomo. Beliau bisa menggunakan waktu 12 menit untuk menceritakan kehidupan Owaka dan Matsukichi dari kecil sampai dewasa beserta problematika kehidupan yang mereka alami. Visualisasi masa kecil digambarkan dengan animasi sederhana yang merepresentasikan bahwa saat masih kecil, semua terlihat sederhana dan mudah. Menjelang dewasa gaya animasinya berubah menandakan bahwa kehidupan mereka mulai berubah.

Menariknya adalah film ini sepertinya merupakan interpretasi bebas beliau terhadap kejadian bersejarah di Jepang yang disebut sebagai 明暦の大火 (Furisode Fire atau The Great Fire of Meireiki) yang terjadi tanggal 2 Maret 1657. Menurut legenda, seorang biksu/pendeta sedang melakukan ritual membakar kimono yang dikatakan terkutuk karena telah mencelakai 3 orang gadis sebelumnya. Kobaran api yang ditimbulkan menyambar material bangunan kuil yang terbuat dari kayu sehingga terjadilah kebakaran hebat yang menghanguskan kota Edo dan diperkirakan menewaskan lebih dari 100.000 jiwa.

Gambo (film ke-3) buat gue ya paling nyeleneh, campuran antara pertarungan roh baik vs jahat, ‘alien’ spaceship(?) dan manusia yang mulai melupakan hal-hal seperti kepercayaan atas adanya roh pelindung dan hal-hal supranatural lainnya seiring dengan kemajuan jaman.

Dasar film ini adalah bahwa kemajuan jaman (pada saat itu dan seterusnya) mulai menggerus kepercayaan manusia terhadap roh suci pelindung manusia (dalam hal ini Gambo) sehingga kekuatan Gambo melemah dan dia mengalami kesulitan melawan roh jahat (oni). Pada akhirnya satu-satunya sumber kekuatan Gambo adalah rasa percaya anak perempuan itu kepada dirinya.

Detail lain yang ada di Gambo ini adalah, samurai yang menjadi salah satu tokoh di film ini digambarkan sebagai penganut agama Kristen (tampak dari kalung berbentuk salib yang dikenakannya). Hal ini sepertinya merujuk ke pengaruh keyakinan baru yang masuk ke budaya Jepang dan konsep kepercayaan kepada mahluk ataupun roh pelindung semakin tergeser sehingga semakin memperlemah Gambo yang akhirnya tewas dan pada akhirnya mungkin akan terlupakan.

Film terakhir, Buki to Saraba, terjadi di masa depan. Dari 4 movie, Buki to Saraba ini mempunyai durasi yang paling panjang, sekitar 25 menit, dan diisi dengan adegan pertempuran manusia vs mesin yang seru. Ceritanya sendiri sebenernya agak ironis, AI tank yang ingin mereka hentikan itu ternyata tidak menyerang sembarang orang. Program yang ditanamkan ke AI tank itu membuatnya tidak akan menyerang orang yang tidak mengenakan atribut militer (bahkan dog tag milik prajurit menjadi salah satu target). Pada akhirnya ya yang namanya mesin, dia cuma bisa ambil keputusan secara hitam dan putih. Pake atribut militer = musuh = bunuh, tanpa atribut militer = bukan musuh = lindungi, padahal ya orangnya itu-itu juga. Secara cerita ya biasa aja sih, endingnya memang ngegantung, tapi action scene-nya bener-bener seru.

Dari ke-4 film ini, Tsukumo masuk nominasi Academy Awards (Oscar), Hi no Youjin menang 2 penghargaan dari event yang berbeda, dan secara keseluruhan (sebagai Short Peace, bukan per film) juga mendapatkan Platinum Grand Prize di Future Film Festival Italia tahun 2014. That’s saying something.

Dan tolong, nggak usah lah ya ngomongin ghibli-ghibli-an. Ghibli itu bagus, tapi nggak semua anime harus di-benchmark pake Ghibli, karena banyak juga anime non-Ghibli yang bagus. Dan seneng anime buatan Ghibli tidak otomatis membuat seseorang itu berselera tinggi atau lebih terhormat dari penggemar anime yang lain. Just saying.

[OFFICIAL] Short Peace Website

Standard
Blog

Spring 2023 Romantic Anime Short Review

Summer 2023 telah didepan mata, banyak anime telah diumumkan, namun Spring 2023 buat saya meninggalkan kesan yang cukup mendalam karena banyaknya anime romantic yang cukup berkualitas.
Berikut ini adalah premis beberapa anime romantis beberapa pilihan saya
(oh dan, saya tidak menulis sekuel, jadi maaf tidak ada Tonikaku Kawaii S2 disini, walau saya juga menonton Tonikawa haha)

1. Kubo-san Wont Let Me Invisible (Kubo-san wa Mob wo Yurusanai)

Kubo Nagisa and Shiraishi Junta

Junta Shiraishi adalah siswa SMA dengan aura keberadaan yang sangat minim, membuatnya seringkali terlihat menghilang dari pendangan orang-orang disekitarnya. Namun suatu hari, ada perubahan mendadak dalam kehidupan Junta, seorang Kubo Nagisa dapat dengan mudah melihat nya dan bahkan memulai percakapan dengan Junta. Hari demi hari dengan usaha Nagisa yang cukup agresif, Junta dapat perlahan-lahan berkomunikasi dengan Nagisa dan yang lain.

Anime Kubo-san adalah adaptasi dari manga karya Yukimori Nene (2019), bermodal premis yang cukup unik, anime ini lebih mengutamakan interaksi antara kedua karakter utama, Junta dan Nagisa, terutama bagaimana Nagisa terus menggoda dan berusaha membuat keberadaan Junta terasa oleh orang banyak, dan tentu karena interaksi ini membuat cinta berkembang diantara keduanya. Menurut saya, Kubo-san adalah versi lembut dari Teasing Master Takagi-san. Walau Nagisa terbilang cukup agresif untuk Junta yang sangat pasif namun penggambaran hubungan mereka terbilang sangat manis, sehingga Nagisa tidak terkesan sebagai bully. Serta Junta walaupun digambarkan sebagai pasif dan invinsible tapi dia bukan orang rendah diri, dia sangat menikmati kesendiriannya.

Anime ini cukup memberikan hiburan ringan dan manis, disertai pemilihan voice actor yang pas (Hanazawa Kana as Kubo Nagisa) dan soundtrack yang mendukung.

2. Insomniac After School (Kimi wa Hōkago Insomunia)

Nakami Ganta and Magari Isaki

Nakami Genta adalah penderita insomnia, yang sulit tidur di malam hari membuat mereka tidak bisa berkonsentrasi saat jam sekolah. Suatu hari Ganta menemukan ruang tempat bekas ruang klub astronomi yang kosong dan nyaman untuk tempat tidur siang, namun ternyata seseorang telah berada disana, dia adalah teman sekelasnya, Magari Isaki sesama penderita insomnia. Mereka berdua akhirnya di tugaskan oleh guru untuk membangkitkan kembali klub Astronomi apabila masih menginginkan ruang tersebut untuk tidur siang.

Anime Kimisomu adalah adaptasi dari manga karya Ojiro Makoto (2019). Anime ini cukup menarik karena penggambaran insomnia yang cukup akurat (hingga menjelaskan pengaruh layar smartphone). Penggambaran kegiatan klub astronomi hingga astro-photography juga cukup baik. Artstyle anime yang cukup realis juga mendukung atmosfir ini, penggambaran lokasi baik perkotaan hingga lokasi pemotretan outdoor terlihat sangat indah. Perjalanan romansa antara Ganta dan Isaki pun berjalan secara perlahan namun terasa cukup manis karena kedua nya saling menyukai namun lebih memilih untuk semua nya berjalan secara natural.

Apabila atmosfer realistis dan natural adalah pilihan kamu, maka anime ini bisa menjadi pilihan yang bagus, oh dan, film live action nya saat ini ( 24 Juni 2023) tengah diputar di Jepang.

3. My Love Story with Yamada in lv.999 (Yamada-kun to Reberu Kyū-hyaku Kyū-jū Kyū no Koi o Suru)

Yamada Akito and Kinoshita Akane

Menceritakan keseharian Kinoshita Akane seorang mahasiswi yang menggemari game online Forest of Saviour (FOS) karena diajak oleh pacarnya, suatu hari dengan tidak terduga dia diputus oleh pacarnya karena pacar nya memilih cewek lain yang dia temui di game yang sama. Suatu hari Akane menghadiri event offline dari FOS dan bertemu dengan Yamada Akito, siswa SMA kelas 3 yang menarik dan ternyata merupakan teman satu guild Akane di FOS. Setelah ini dimulailah perjalanan cinta Akane dan Akito di luar game FOS.

Diangkat dari manga karya Mashiro (2019), Yamada 999 mengangkat premis yang cukup menarik, yaitu kisah cinta yang berawal dari game online, suatu kisah yang sekain cukup sering diangkat sekarang. Penggambaran para pemain game online juga cukup realistis, seperti bagaimana mereka meet up di real life, juga bagaimana pertemuan random dari online bisa sangat membahayakan di real life, juga bagaimana ternyata karakter cewek lucu yang ditemui di game, ternyata adalah mas-mas di dunia real hahaha. Satu hal yang menyenangkan dari hubungan antara Akane dan Akito adalah kisah mereka bukan hubungan berat sebelah, Akane adalah mahasiswi normal yang trendi, sedangkan walaupun penyendiri Akito adalah remaja populer baik di real life maupun di dunia maya, hanya masalah komunikasi yang membuat hubungan asmara mereka berasa slow burn. Artstyle ala shojo manga membuat semua karakter di Yamada 99 terlihat menarik, bahkan bapak Kamota yang sangat bapak-bapak pun terlihat menyenangkan.

Saya menyarankan anime ini untuk penggemar cerita romance yang normal dan fluffy, juga untuk para penggemar MMORPG yang berharap bertemu pasangan mereka di game yang mereka sukai.

4. My Clueless First Friend (Jijō o Shiranai Tenkōsei ga Guigui Kuru)

Nishimura Akane and Takada Taiyo

Nishimura Akane adalah anak kelas 5 SD yang penyendiri dan sering menjadi target bullying di sekolah, dimana hampir semua siswa menyebutnya dengan “Shinigami (Malaikat Maut)” dan menyebarkan isu bahwa Akane dapat mengkutuk seseorang hingga sakit. Akane, walau sebetulnya tidak suka dengan itu terbiasa untuk mendiamkan saja hal tersebut dan berusaha sekuat tenaga agar tidak menonjol di pergaulan. Hal ini berubah ketika murid pindahan baru, Takada Taiyou masuk kedalam kehidupannya, dengan aura positif yang luar biasa Taiyou dengan mantap memilih berteman dengan Akane dan bahkan dengan cerdas (atau polos ?) mampu menyelamatkan Akane dari semua bullying teman sekelas nya. Akane yang tidak terbiasa mendapatkan perlakuan positif dan disanjung bak ratu, walau awalnya bingung namun perlahan mampu berubah untuk lebih terbuka terutama pada Taiyou dan menyadari bahwa Taiyou adalah hal terbaik yang pernah datang dalam kehidupan Akane.

Ini secara mengejutkan adalah anime favorit saya musim ini. Diangkat dari manga karya Kawamura Taku (2018). Kisah ini, walaupun bersetting sekolah dasar, sebetulnya mengangkat isu yang cukup berat dan sensitif, yaitu pem-bully-an di usia sekolah dasar. Cukup sedih juga melihat Akane tidak bisa menikmati masa sekolah yang seharusnya menyenangkan hanya karena di bully oleh hampir semua yang dia temui di sekolah, dan bagaimana dia berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikannya karena tidak mau membuat ayah nya (yang single parent) khawatir. Ada beberapa momen di anime ini yang membuat saya tidak kuasa untuk menitikan airmata, karena betapa kehadiran Taiyou bagaikan sinar matahari (no pun intended,lol) di kehidupan Akane yang gelap. Menarik juga melihat bagaimana cerdas nya kisah ini menyesaikan permasalahan bullying bukan dengan kekerasan, namun dengan aura positif dan kindness yang luar biasa walau implementasi di dunia nyata tentu tidak akan semudah di anime, namun menurut saya pesan yang dibawa adalah anak-anak harus memperlakukan teman nya dengan kindness, karena kita tidak akan pernah tahu bahkan kebaikan yang kita sampaikan ke teman kita akan menolong mereka untuk bertahan.

Kisah yang sangat wholesome ini layak mendapatkan perhatian lebih !

5. The Dangers in My Heart (Boku no Kokoro no Yabai Yatsu)

Ichikawa Kyotaro and Yamada Anna

Ichikawa Kyotaro adalah penyendiri di sekolah yang mempunyai fantasi berlebih, terutama dalam hal seni membunuh. Dia sering berfantasi bagaimana rasanya membunuh Yamada Anna artis televisi dan juga temen sekelas nya yang populer. Namun semakin lama Kyotaro mengamati Anna, bagaimana Anna ternyata tidak sesempurna yang dia bayangkan dan bagaimana serangkaian peristiwa salah paham malah membuat mereka semakin dekat, Kyotaro akhirnya terpaksa mengakui bahwa dia telah jatuh cinta kepada Anna.

Sindrom Chuunibyo adalah sindrom delusi akut pada remaja yang membuat mereka seolah2 mempunyai skill atau kekuatan unik, hal ini biasanya timbul dari keinginan mereka untuk stand-out. Kyotaro adalah chunibyo akibat dari trauma akibat suatu peristiwa di masa lalu. Diangkat dari manga karya Sakurai Norio (2018), anime ini membutuhkan kesabaran lebih untuk dapat dinikmati secara nyaman, namun setelah kita terbiasa dengan perilaku aneh Kyotaro (dan juga Anna), maka alur cerita anime ini menjadi sangat menyenangkan. Bagaimana keras nya usaha Kyotaro untuk menjauhkan Anna dari bahaya, yang biasa nya malah menyebabkan salah paham pada Anna, dan kerugian pada dirinya. Serta bagaimana awkward nya sang idola sekolah dalam usaha nya untuk hanya sekadar mengajak Kyotaro bertukar kontak LINE. Pasangan Kyotaro-Anna merupakan salah satu pasangan favorit musim ini karena bagaimana terlihat gap yang sangat jauh secara fisik, namun ternyata secara mental mereka adalah kompatibel 100%. Sungguh kisah cinta slowburn yang sangat menarik.

6. Skip and Loafers (Sukippu to Rōfā)

Shima Sousuke and Iwakura Mitsumi

Iwakura Mitsumi adalah murid SMA pindahan dari Ishikawa Prefecture ke Tokyo. Mitsumi sebelum nya tinggal di daerah depopulated yang sangat sepi bahkan disekolah nya hanya ada 8 orang murid. Hari pertama Mitsumi bersekolah di Tokyo adalah bencana, bagaimana dia tersesat di public transportation Tokyo yang sangat sibuk, namun itu semua tidak mengendorkan semangat Mitsumi untuk tetap bersekolah di Tokyo, apalagi ketika Shima Sousuke yang ganteng dan populer masuk kedalam kehidupannya.

Atmosfer dari Skip and Loafers sangat pekat dengan aroma slice of life, yang ntah kenapa mengingatkan pada Honey and Clover. Bagaimana Mitsumi selalu berpikiran positif meski beribu penghalang selalu berada di depannya, bagaimana kikuk nya menjadi remaja pindahan dari sekolah daerah terpencil di sekolah ibukota dengan beragam kisah dan problema. Diangkat dari manga karya Takamatsu Misaki (2018), Skip and Loafers menggambarkan kisah cinta Mitsumi dan Sousuke dengan apik walaupun termasuk slow burn, namun setting slice of life membuat perkembangan kisah mereka menjadi cukup tolerable.

Dari semua anime romantis musim ini, saya mengidamkan Skip and Loafers untuk segera diangkat menjadi live action dorama.

7. The Reason Why Raeliana Ended Up in Duke’s Mansion (Geunyeoga Gongjagjeolo Gaya Haessdeon Sajeong/ Kanojo ga Kōshaku-tei ni Itta Riyū)

Raeliana McMillan and Noah Volstaire Wynknight

Hanasaki Rinko (Park Eun-ha di original web novel) adalah seorang calon mahasiswi penggemar novel romans, suatu malam dia didorong oleh seseorang dari atap sebuah gedung. Rinko yang tewas kemudian bereinkarnasi sebagai Raeliana McMillan, karakter tambahan dalam novel yang pernah dia baca. Permasalah utama segera muncul bahwa Raeliana akan segera mati dibunuh di chapter2 awal setelah kemuncullanya. Rinko sebagai Raeliana segera memutar otak bagaimana dia bisa selamat. Penolong tiba dalam bentuk Duke Noah Volstaire Wynknight, penguasa daerah setempat yang muda dan tampan, yang segera menyetujui rencana untuk berpura2 menjadi tunangan Raeliana selama 6 bulan.

Anime yang satu ini diangkat dari web novel Korea Selatan karangan Milcha (2017) mempunyai premis sekilas mirip dengan My Next Life as Villainess (2014) karya Yamaguchi Satoru. Namun Raeliana adalah karakter yang sangat berbeda dari Catarina Claes. Raeliana adalah seorang yang cunning, dan mempunyai insting self preservation yang tinggi. Bermodal pengetahuan tentang dunia novel yang sekarang dia huni, Raeliana merancang skenario dimana dia bisa tetap hidup. Skenario yang dirancang oleh Raeliana tidak selalu mulus, namun bermodal insting bertahan hidup yang kuat Raeliana selalu dapat meloloskan rencana nya dan perlahan menarik perhatian orang orang disekitar nya, termasuk tokoh utama pria di novel, Noah Volstaire Wynknight.

Standard
Blog

Giant Robots Periodic Table Revisited

Setelah sekian lama gambar ini beredar, sampai sekarang masih tinggal satu yang belum bisa dipecahkan misterinya: Pb (plumbum alias timbal) yang digambarkan sebagai toaster merk Krups Fem 2 ITU MECHA APA YA? 🤔

What is that?

Btw, ini list jawaban versi Animindo yang udah dilengkapin (top to bottom, left to right), kecuali satu itu doang yang belum bisa terjawab.

NAMASERIALELEMEN
HaroMS GundamH
HeromanHeromanHe
LinebarrelsKurogane no LinebarrelsLi
BenderFuturamaBe
Boss BorotMazinga ZB
CybusterMasou Kishin CybusterC
Nu GundamMS Gundam CCAN
The Big OThe Big OO
FlagGundam 00F
Neue ZielMS Gundam 0083Ne
GodannarShinkon Gattai GodannarNa
Mazinga ZMazinga ZMg
Alt EisenSRWAl
SizzlerGunbusterSi
PlutoTetsuwan AtomP
SakuGundam Ace gag comicS
Plan-1056 CodarlFull Metal Panic!Cl
ARX-7 ArbalestFull Metal Panic!Ar
King GainerOverman King GainerK
Mad CatMechWarriorCa
ScopedogSoukou Kihei VotomsSc
Titan MaximumTitan MaximumTi
ValkyrieChojiku Yosai MacrossV
Crisis suitWarhammer 40KCr
MegatronTransformersMn
Iron GiantThe Iron GiantFe
Combattler VChodenji Robo Combattler VCo
NirvashEureka SevenNi
Cutey HoneyCutey HoneyCu
ZenislevFront Mission 3Zn
GaoGaiGarGaoGaiGarGa
Getter 1Getter RoboGe
Astro BoyTetsuwan AtomAs
Black SelenaKidou Senkan Nadeshiko – The Prince of Darkness –Se
BrygerGinga Senpuu BrygerBr
Kamen Rider IchigoKamen RiderKr
RB-79 BallMS GundamRb
SRXSRWSr
Yatter-wanYattermanY
ZeorymerProject ZeorymerZr
Nine BallArmored CoreNb
MospeadaKikou Soseki MospeadaMo
TachikomaGhost in the Shell – SACTc
Ryukou-OhSRWRu
Rai-OhSRWRh
Panda-ZPanda-Z: the RobonimationPd
AlbegasKosoku Denjin AlbegasAg
Mic Sounders 13thGaoGaiGarCd
IngramKidou Keisatsu PatlaborIn
SinanjuMS Gundam UnicornSn
SazabiMS Gundam CCASb
Tetsujin 28Tetsujin 28Te
IdeonDensetsu Kyojin IdeonI
XenogearsXenogearsXe
Crossbone GundamMS Crossbone GundamCs
BaldiosUchuu Senshi BaldiosBa
LancelotCode GeassLa
HildolfrMS IglooHf
Turn ATurn A GundamTa
WarsmanKinnikumanW
RezelMS Gundam UnicornRe
Optimus PrimeTransformersOs
IronhideTransformersIr
Personal Trooper GespenstSRWPt
AnubisZone of EndersAu
Hy-GoggGundam 0080Hg
TalgeeseGundam WTl
Peanut butter??Krups ToasterPb
BilbineAura Battler DunbineBi
Prometheus (Robo)Chrono TriggerPo
AtlasMechWarriorAt
RaideenYuusha RaideenRn
FafnerSoukyuu no FafnerFr
RahxephonRahxephonRa
AcguyMS GundamAc
DelphineBroken BladeRf
DiebusterTop wo Nerae 2Db
Shin Kotetsu JeegShin Kotetsu JeegSg
BlockheadTaiyo no Kiba DougramBh
Hyakku ShikiMS GundamHs
MetabeeMedabotMt
DaimosTosho DaimosDs
RGunSRWRg
CasshernJinzo Ningen CasshernCn
Compatible KaiserSRWCe
PersönlichkeitSRWPr
NadleehGundam 00Nd
ProtomanMegamanPm
SammyEve no JikanSm
EVA 01Shinseiki EvangelionEu
Gundam RX-79MS GundamGd
Tekkaman BladeTekkaman BladeTb
DygenguarSRWDy
HoryuGaoGaiGarHo
EnryuGaoGaiGarEr
TemjinDenno Senki Virtual OnTm
IaldabaothSRWYb
Aquarion LunaSousei no AquarionLu
ThorStarcraft 2Th
Palace AtheneZeta GundamPa
UrbanMechMechWarriorU
Nemesis PrimeTransformers: Spotlight DoubledealerNp
Quebeley MK II (Puru)Gundam ZZPu
AirmanMegamanAm
CutmanMegamanCn
Black GetterGetter Robo: ArmageddonBk
Command WolfZOIDSCf
EscaflowneTenkuu no EscaflowneEs
Strike FreedomGundam SEEDFm
Madox-01Metal Skin Panic Madox-01Md
Nobel GundamG GundamNo
LayznerSPT LayznerLr
Standard
Blog

CPR Dalam Anime

Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah rangkaian tindakan yang dilakukan oleh penolong kepada korban yang mengalami henti jantung (cardiac arrest) dan seringkali disertai dengan henti napas (respiratory arrest). Tindakan yang dilakukan termasuk kompresi dada/jantung (chest compressions) dan pemberian bantuan napas (rescue breathing). Sekarang ini, tindakan RJP yang diawali dengan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS) sudah banyak diajarkan dan disosialisasikan kepada orang awam dengan harapan mereka akan mampu memberikan pertolongan pertama kepada korban yang mengalami henti jantung sehingga bisa meningkatkan angka kesintasan korban.

AIURA!

Berhubung sudah menjadi sesuatu yang sifatnya ‘umum’, ya wajar aja kalo dalam cerita film maupun serial TV banyak yang menggambarkan tindakan RJP untuk menolong orang lain. Di sini kita akan coba membahas beberapa judul anime yang menampilkan adegan RJP sambil melihat seberapa akuratnya penggambaran adegan tersebut.

CPR – or Cardiopulmonary Resuscitation – is an emergency lifesaving procedure performed when the heart stops beating. Immediate CPR can double or triple chances of survival after cardiac arrest.

American Heart Association

Secara sederhana, kita ambil saja garis besar ‘urutan’ tindakan yang dilakukan ketika melakukan bantuan hidup dasar sebagai acuan untuk kita bandingkan dengan adegan di anime, yaitu

  1. Pastikan lingkungan, pasien dan penolong aman
  2. Cek respon/kesadaran pasien/korban
  3. Cek denyut nadi dan napas pasien/korban, tindakan ini umumnya dilakukan oleh tenaga kesehatan atau penolong yang sudah terlatih. Untuk awam sih sebenernya boleh di-skip
  4. Bila sendirian, panggil bantuan
  5. Mulai kompresi dada
  6. Setiap 30 kompresi dada, berikan 2x napas (rasio 30:2). Sebagai catatan, pemberian bantuan napas biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan atau penolong terlatih. Mouth to mouth juga perlu pertimbangan ekstra untuk dilakukan mengingat banyaknya transmisi penyakit melalui jalan napas. Orang awam cukup melakukan kompresi saja atau dikenal dengan istilah Hands Only CPR.
  7. Bila ada Automated External Defibrillator (AED), bisa segera digunakan
  8. Bila ada respon, tempatkan pasien/korban dalam posisi stabil (recovery position)

Berdasarkan hasil browsing dan nonton beberapa anime yang ada kejadian dilakukan RJP, adegan di 2 judul berikut ini adalah yang paling mendekati dalam mengikuti langkah-langkah prosedur bantuan hidup dasar yang benar. *melirik ke produser tayangan lokal


Japan Sinks 2020 Episode 9

Menceritakan tentang bencana alam yang terjadi di Jepang dan mengakibatkan banyak kerusakan dan korban. Adegan RJP muncul di menit ke 18:00 episode 9 di mana Kite mencoba menolong Onodera setelah mereka menyelam untuk menyelamatkan diri tanpa diketahui kalau tabung oksigennya bocor. Jadi di sini penyebab henti jantungnya karena kekurangan oksigen (hipoksia) atau bisa dibilang tenggelam.

Sekarang mari kita lihat satu per satu langkah yang dilakukan. Langkah pertama di-skip, meskipun di situ sepertinya ya kurang pilihan juga, mau dibawa ke mana-mana susah. Tapi setidaknya bisa dibawa lebih menjauh dari daerah yang mungkin tersapu ombak (belakangan ditunjukkan kalau area itu nggak aman, dan si bocah kena ombak). Di sini prinsip untuk mengamankan lingkungan tempat melakukan resusitasi belum dilakukan dengan baik.

Untuk pemeriksaan kesadaran/respon, di sini para karakter cuma cukup panggil-panggil saja dan memang tidak ada respon. Idealnya, ketika memeriksa kesadaran korban, kita panggil korban sambil kita tepuk bahunya agak keras untuk melihat respon.

Ketika menyadari Onodera tidak memberikan respon saat dipanggil, Kite mencoba mendengarkan suara napas Onodera. Logikanya memang kalo nggak ada napas, ya pasti nggak ada denyut jantung. Panggil bantuan tentunya di sini nggak perlu, karena ya dia tidak sendirian. Setelah itu dia langsung mulai melakukan kompresi dada, sambil berhenti untuk memberikan bantuan napas. Meskipun tidak digambarkan tepat 30 kompresi dan 2 napas, tapi masih bisa diterima. Karena nggak mungkin nyari AED di situ jadi di-skip aja.

Kite lanjut terus melakukan RJP tapi belum ada respon. Baru setelah dilakukan pemukulan dada (precordial thumping) oleh Kite, Onodera memberikan reaksi/respon. Setelah ada respon, mereka langsung memiringkan posisi Onodera. Sekedar catatan aja, precordial thumping sudah nggak dimasukkan sebagai tindakan yang wajib dilakukan dalam RJP.

Penggambaran RJP di anime ini sebagian besar sudah mengarah ke urutan tindakan yang benar. Tentu kalo mau dibilang 100% akurat ya nggak, tapi sebagai media tontonan secara keseluruhan nggak melenceng terlalu jauh.

Anime ini bisa ditonton di Netflix Indonesia.


Aldnoah.Zero Episode 10

Anime yang ini juga punya adegan RJP, bahkan sampai ke pemakaian AED. Mungkin staf yang menggarap proyek ini pernah mengikuti pelatihan bantuan hidup dasar, atau ya mereka pelajari dulu apa saja yang harus dilakukan untuk kemudian diimplementasikan di animenya.

Ketika Inaho menemukan Asseylum tidak sadarkan diri di kamar mandi, dia langsung melakukan pemeriksaan denyut nadi dan napas. Di situ sepertinya ingin digambarkan cara Inaho membuka jalan napas Asseylum menggunakan teknik head-tilt/chin-lift. Setelah dia tidak mendapatkan denyut nadi atau gerak napas, Inaho segera memulai kompresi dada dan minta ke Eddelrittuo untuk segera ambil handuk dan bilang kalau dia mau melakukan defibrilasi. Kalau lihat alat yang dipake sama Inaho, ya itulah yang dinamakan AED. Alat defibrilasi otomatis yang bisa membaca irama jantung dan bila perlu akan memberikan kejut (shock) jantung.

Kalau kita urutkan dari awal, Inaho minta handuk untuk mengeringkan badan Asseylum, ini udah bener. Tapi itu di kamar mandi? Bahaya dong? Ya bisa dibilang begitu, tapi secara teoritis, dilakukan di daerah bersalju atau puddle of water (dalam jumlah kecil) juga dikatakan masih aman. Kalau itu berendam di bathtub, atau kolam renang, ya harus dikeluarin dulu atau digeser agak jauh dari air. Yang penting adalah paddle AED harus kontak langsung dengan permukaan tubuh pasien yang kering, tidak terhalang bulu/rambut dada, pakaian, ataupun patch medis (koyo misalnya … )

Kemudian karena Inaho di situ dengan Eddelrittuo, dia melakukan RJP sambil minta Eddelrittuo mengambilkan handuk dan mungkin AED. Ini juga benar, ketika ada 2 orang penolong, ya yang satu fokus ke kompresi + napas, yang satunya panggil bantuan atau ambil peralatan pertolongan pertama, yang dalam kasus ini untungnya bantuan udah dateng sendiri (Bu Kapten, lupa namanya)

Setelah AED datang si Inaho langsung persiapan melakukan kejut jantung, bahkan dia sebutin energi yang dipakai adalah 200 Joule. Ini standar yang biasa digunakan pada defibrilator bifasik … err … kayaknya bahasnya kejauhan kalo sampe situ. Anyway, AED sebenernya sudah punya standar Joule sendiri, jadi pengguna tidak perlu lagi setting, mungkin di situ ceritanya Inaho menyebutkan sebagai bentuk konfirmasi (dan itu penting dalam resusitasi).

Bagusnya lagi, setelah AED memberikan kejut jantung, Inaho langsung menyambung dengan melanjutkan tindakan kompresi. Hal ini sangat penting karena setiap terjadi pemberian kejut jantung, aliran listrik jantung ‘di-reset’ sehingga ada periode asistol atau flatline sebelum kembali berdenyut, nah di celah waktu inilah kompresi jantung harus diberikan untuk memastikan sirkulasi tetap berjalan.

Secara keseluruhan, adegan RJP di Aldnoah Zero ini yang paling bagus. Bagus dalam artian mereka membuat adegannya bener-bener mengikuti prosedural yang baku, bahkan posisi tubuh dan cara Inaho melakukan kompresi itu digambarkan dengan baik. Sekali lagi, nggak mungkin juga digambarkan sesuai teori, tapi secara garis besar kita bisa menangkap apa yang dilakukan oleh Inaho itu merupakan tindakan yang benar.

Anime ini bisa ditonton gratis di BStation, tapi per 19 Agustus 2022 dijadikan versi Premium (berbayar).


Adegan RJP Lainnya

Bagaimana dengan yang lainnya? Ya… gimana ya. Kebanyakan mungkin tidak terlalu mementingkan masalah kebenaran tindakannya, lebih ngutamain seru atau tegang aja ceritanya. Apalagi efek dramatis ketika misalnya udah sekuat tenaga, sampai mulai hopeless, terus tiba-tiba korbannya terbangun karena mendengar lolongan si penolong.

Atau yang … ehem … tidak seharusnya dilakukan tapi dilakukan. Apa itu? Yang paling populer tentunya adalah ketika flatline atau asistol, supaya “bangun” lagi, dilakukan kejut jantung. Udah gitu di monitor EKG-nya tiba-tiba muncul tut—tut satu-satu, dan secara dramatis denyut jantungnya muncul lagi. Padahal seperti tadi dibilang pas bahas Inaho pake AED, kejut jantung itu me-reset denyut jantung dan bisa mengakibatkan flatline untuk beberapa saat. Ya kali, kondisi yang udah flat malah dibikin flat lagi.

Berikut ini beberapa contoh klip yang ditemukan di YouTube.

Itu diambil dari Supernatural the Animation episodenya… nggak tau 😅. Awal-awal kayaknya bener ya, melakukan RJP ketika gambaran monitornya flatline alias garis datar aja, tapi kok abis itu minta charging 360 Joule dan dilakukan defibrilasi. 🙂

Mahou Shoujo Site episode 5

Diambil dari anime Mahou Shoujo Site episode 5. Sama juga, masih menggambarkan kalau kondisi flatline itu ditolong dengan menggunakan kejut jantung. Tapi di sini ada lagi penggambaran yang tidak tepat, dan berbahaya, apalagi ini dilakukan dokter di sebuah RS. Apa itu? Ya liat aja. Dia melakukan defibrilasi pada pasien yang masih tertutup baju dadanya. Bukan supaya adegannya jadi ecchi atau porno ya, tapi melakukan defibrilasi pada pasien dengan pakaian masih menutupi itu bahaya. Kalau timbul percikan listrik bisa menimbulkan api ketika kena bahan pakaian, belum lagi energi yang dilepaskan jadi tidak optimal.

Coppelion episode 7

Yang di atas itu diambil dari anime Coppelion episode 7. Ini yang paling … euh … ngawur. Dramatis mungkin, tapi, mana ada dilakukan defibrilasi sambil ada yang megangin pasiennya kayak gitu? Harusnya itu cewek yang megangin perban udah mental karena kesetrum dan bisa fatal. Please kalau sampai pernah ketemu kondisi di mana akan dilakukan defibrilasi, pastikan tidak ada orang yang lagi megang pasiennya. Bahkan penolongnya pun harus minggir semua. 😓

Sebenernya ada lagi klip dari anime tentang resusitasi, cuma ada yang nggak disensor, jadi batal buat dimasukin sini. Intinya masih sama sih, ada kejadian flatline terus ya gitu, disetrum-setrum supaya bangun. Kalau soal adegan RJP tanpa alat yang pakai mouth to mouth kayaknya banyak sih di anime-anime lain, tapi ujungnya masalah nyerempet-nyerempet ke ciuman. Jadi lebih ditekankan ke romance/comedy, bukan fokus ke RJP-nya.

Pada dasarnya RJP terutama pada tahap bantuan hidup dasar adalah sebuah pengetahuan yang bermanfaat untuk diketahui oleh semua orang, medis maupun awam, karena tindakan yang paling sederhana seperti kompresi dada itu sudah bisa membantu menyelamatkan nyawa seseorang. Menyenangkan ketika pembuat anime mencoba menggambarkan tindakan itu sesuai kaidah yang berlaku, paling tidak dengan begitu bisa memotivasi penontonnya untuk mencari tahu dan belajar (kalo mau … )

Bonus: tapi bukan yang kayak gini ya kompresinya.

Standard
Blog

Mazinger X

Pernah dengar Mazinger X? Tenang… X di sini bukan berarti ini parodi yang bertema ‘dewasa’ ya. Bukan juga seri terbaru dari waralaba Mazinger, dan jelas bukan prequel dari Mazinger Z karena huruf X urutannya lebih dulu dari Z.

Kalau Mazinger Z, penggemar super robot sudah pasti pada kenal (anggap aja gitu). Buat yang belum kenal, Mazinger Z bisa dibilang sebagai ‘nenek moyang’ anime beraliran super robot karena anime buatan Nagai Go, yang dirilis tanggal 3 Desember 1972 ini adalah pertama kalinya ada serial anime yang bertema robot dengan pilot yang mengendalikannya secara langsung. Sebelumnya memang ada anime yang memperkenalkan robot raksasa seperti Tetsujin 28 (alias Gigantor buat para pemirsa barat) yang rilis tahun 1963, tapi Tetsujin dikendalikan dengan menggunakan pengontrol jarak jauh yang dioperasikan oleh Kaneda Shotaro. Jadi ‘pilot’-nya tidak mengendalikan robot secara langsung. Sementara dalam konsep Mazinger Z, Kabuto Koji sebagai pilotnya, mengendalikan langsung Mazinger dengan menggunakan Hover Pilder yang berada di kepala Mazinger Z.

Apakah Mazinger X ini serial pendahulu sebelum Mazinger Z diciptakan? Jawabannya adalah: bukan. Bahkan secara produksi pun, Mazinger X itu baru diproduksi tahun 1978, alias 6 tahun setelah Mazinger Z. Apakah semacam serial TV juga seperti Mazinger Z yang jumlah episodenya belum tersaingi oleh serial super robot lain sampai sekarang (92 episode)? Bukan juga, Mazinger X ini dirilis dalam bentuk movie. Apakah bentuk robotnya sama atau mirip dengan Mazinger Z? Jawabannya adalah: tentu tidak. Lalu seperti apa wujud dari Mazinger X ini? Nah … inilah dia wujud dari Mazinger X *drumrolls*

Itu dia!

Ngawur, itu kan Grendizer, super robot buatan Nagai Go yang lain. Tet-tot! Ternyata bukan juga, karena Grendizer yang asli, tanduknya nggak polosan gitu, tapi seperti 2 tanduk yang bertumpuk kayak di bawah ini. Beda tipis lah ya.

The real Grendizer

Lalu sebenernya siapa Mazinger X ini?

Judul asli dari Mazinger X ini adalah : Dallyeola Majing-ga-X (Run Mazinger X) atau dalam aksara aslinya 달려라 마징가 X (please correct me if I’m wrong). Sebuah animasi dari Korea Selatan yang diproduksi pada tahun 1978 dan disutradarai oleh 김현용 (Kim Hyun-yong, again, please correct me if I’m wrong)1 di mana pada saat itu mungkin masalah nasionalisme menjadi perhatian utama, jadi sepertinya masuk akal kalau sesuatu yang asalnya dari bangsa yang pernah menjajah akan sulit diterima tapi untuk ‘menjembatani’ dibuatlah versi kearifan lokalnya. Atau ya, bisa jadi masalahnya lebih sederhana, yaitu plagiarisme, kurangnya kreativitas, dan cuma modal tinggal copas aja apa yang menjadi trend di belahan dunia lain tanpa ada alasan politis atau lainnya.

Pernah nonton? err … pernah. Dan terus terang, meskipun bisa nangkep sedikit-sedikit tapi tetap kesulitan karena nggak paham bahasa Korea. Abis nonton akhirnya ya coba browsing untuk cari yang pernah nonton juga atau paling tidak sinopsisnya. Ternyata susah sodara-sodara. Akhirnya coba cari di gugel dengan huruf aslinya, muncul sih beberapa blog dalam bahasa Korea, dan ya sekalian aja minta tolong gugel untuk terjemahin. Salah satu yang kayaknya lumayan membantu mengikuti ceritanya (nggak sampe paham banget sih, tapi lumayan) adalah yang ada di blog ini2

Jadi, ceritanya, (mohon maap, nama-nama agak kurang paham yang bener siapa aja, jadi nggak cantumin nama tokoh) ada pangeran yang berhasil kabur ketika kerajaannya diserang oleh pihak musuh. Saat kabur dia terpisah sama adik perempuannya jadi dia tidak tahu apakah adiknya ini selamat atau nggak. Dia kemudian bergabung bersama tim peneliti dari bumi dengan laboratorium yang kebetulan sama kayak laboratoriumnya Profesor Genzo Umon (dari UFO Robo Grendizer), dengan talang air yang bisa kebuka dan si Mazinger X ini meluncur keluar dari situ. Secara garis besar, cerita selanjutnya jelas lah, mereka bekerja sama melawan alien musuh yang menyerang, mempertahankan bumi, dst dst. Original sekali bukan? Bukan.

Selain jalan cerita yang ‘kayaknya gue tau nih‘, ternyata dalam film ini juga banyak cameo dari tokoh-tokoh anime super robot Jepang, bahkan beberapa adegan mengingatkan kepada adegan di versi animasi Jepang. Coba kalo kita kasih tangkapan layarnya, mungkin ada yang langsung bisa mengenali “loh, ini kan si anu dari anime anu“, atau “kayak pernah liat adegan ini“. Sepertinya mereka memang dikontrak khusus mungkin biar penonton merasa familiar baik secara cerita maupun tokoh. Eh, tapi endingnya agak ada twist-nya dikit sih, bisa dilihat di gambar terakhir.

Tanpa bermaksud menyalahkan atau membenarkan, rasanya pada suatu masa dan di sebuah tempat, kejadian seperti ini bisa dan kemungkinan besar masih terjadi sampai sekarang. Sebenernya masih ada beberapa lagi judul dari negara yang sama (8-9 judul lagi mungkin?) dan mungkin kalo penggemar super robot anime nonton akan berpikir: “lah, ini kan … “. Entah itu disebut sebagai inspired by atau emang blatant plagiarism tapi ya tetep pemirsa yang tau akan mengerutkan dahi ketika menonton, dan kadang penasaran juga, apa yang kira-kira ada di benak penciptanya ketika melihat hal seperti ini.

Terlepas dari itu semua, mungkin yang terpenting adalah, apakah praktek seperti ini akan terus dilanjutkan atau tidak? Apakah ‘jiplakan’ itu akan menjadi kebiasaan atau justru mendorong kreativitas dan pada akhirnya menciptakan sesuatu yang benar-benar original? Untuk Korea Selatan sendiri, di Indonesia sini mungkin perkembangan animasinya kurang keliatan ‘hasilnya’ karena lebih banyak K-Pop dan K-Drama yang masuk. Apakah ada, mungkin, ‘kembaran’ dari … Gurren Lagann misalnya?

Sources
  1. 달려라 마징가 X (1978년) : 네이버 블로그 (naver.com)
  2. 페니웨이™의 In This Film :: 괴작열전(怪作列傳) : 달려라 마징가X – 표절만화의 끝은 어디까지인가? (pennyway.net)
  3. (13) [고전만화] 달려라 마징가X (1978) – YouTube – nemu ini di YT lumayan buat screencap
  4. Dallyeola Majing-ga-X – MyAnimeList.net
Standard