Hiks … sedih juga nih liat Maou-sama tamat. Soalnya ini salah satu anime favorit gue untuk musim semi. Ceritanya simpel, cara penceritaannya kocak, kadang ada seriusnya tapi tetep balans. Malah kadang diselipin ‘kegalauan’ masing-masing karakter saat mereka harus berhadapan satu sama lain, di dunia yang sama sekali asing, dan sepertinya orang yang dulu mereka anggap sebagai musuh justru ternyata melakukan hal-hal yang sama sekali berbeda dengan yang pernah terjadi. Pertanyaannya adalah, apa yang akan kita lakukan ketika apa/siapa yang selama ini kita anggap musuh, ternyata di suatu ketika yang lain dia justru malah menjadi sesuatu/seseorang yang bisa kita andalkan? Meskipun kocak dalam penceritaan, tapi gue rasa di situ terselip pertanyaan tadi dan sifatnya cukup serius.
Nah, di episode terakhir ini, nggak tau kenapa penulis cerita sepertinya malah sengaja nggak membuat sebuah adegan pertempuran dahsyat atau sejenisnya untuk menutup serial Maou-sama. Tidak terjadi perang hebat, misalnya, antara Emilia dengan Maou. Atau mungkin mereka berdua bekerja sama melawan musuh baru, atau juga mereka akhirnya bisa kembali ke Ente Isla. None of the above. Dan itu sesuatu yang baik karena bisa dibilang nggak terlalu stereotype.
Yang ada adalah bahwa Emi dan Chiho melihat ada perubahan pada perilaku Maou dan Ashiya. Mereka sepertinya melakukan suatu kegiatan rahasia. Apalagi suatu ketika Emi melihat sebuah truk menurunkan barang-barang ke apartemen tempat mereka tinggal. Chiho dan Emi pun memutuskan untuk membuntuti Maou. Ternyata Maou melakukan pekerjaan sambilan lain sebagai pekerja konstruksi bangunan. Ketika sedang bekerja, dia memergoki Chiho dan Emi. Maou pun menjelaskan bahwa dirinya terpaksa mengambil pekerjaan tambahan untuk menutup biaya hidup yang makin berat. Apalagi dengan Urushihara yang membeli alat pelacak dan memasangnya pada Chiho dan Emi. Meskipun marah, Emi sebenarnya harus mengakui bahwa alat itulah yang membuat Maou bisa datang tepat waktu untuk menyelamatkan mereka.
Selain alat pelacak, ternyata yang membuat hutang Maou dkk membengkak adalah barang-barang dalam kardus yang dilihat Emi waktu itu. Semuanya adalah barang-barang tidak berguna yang “dibeli” oleh Urushihara lewat situs online di mana dia sebenarnya ditipu oleh pembuat situs tersebut. Maou kemudian berusaha menghubungi toko tersebut dan meminta agar barang-barang tersebut bisa dikembalikan. Tetapi petugas yang menerima telepon mengatakan bahwa barang-barang tersebut tidak dapat dikembalikan. Emi kemudian mengusulkan kepada Maou untuk mendatangi kantor situs itu. Berdua mereka mendatangi kantor itu dan terkejut karena ternyata Ashiya bekerja di situ, dan dia juga yang menjawab telepon dari Maou (tanpa tahu bahwa mereka berbicara satu sama lain).
Ketika mereka sedang kebingungan, Emi kemudian bertanya berapa usia Urushihara di dunia itu, dan ternyata dia masih bisa dikategorikan sebagai ‘dalam pengawasan wali/ortu’. Emi mengatakan bahwa karena hal itu maka Maou bisa mengajukan keberatan karena yang menandatangani kontrak perjanjian (Urushihara) masih berada di bawah pengawasan Maou sebagai walinya. Akhirnya dengan petunjuk Emi, mereka berhasil mengembalikan semua barang tersebut dan Maou terbebas dari hutang. Jadi setelah sebelumnya Emi yang ditolong oleh Maou, kali ini Emi yang menolong Maou dari kesulitan.
Episode ditutup dengan Maou yang kehujanan ketika menunggu di lampu merah untuk menyeberang. Emi datang membawakan payung untuk Maou sambil mengatakan bahwa payung itu adalah untuk mengganti payung Maou yang dulu diberikan kepada Emi di tempat yang sama ketika mereka pertama kali bertemu di dunia manusia. Maou mengucapkan terima kasih dan Emi tersenyum.
Ending yang simpel meskipun menyisakan banyak pertanyaan yang gue rasa juga nggak akan terjawab semua. Atau mungkin memang nggak ada atau nggak akan ada jawabannya. Seperti, kapan mereka akan kembali ke Ente Isla? Mungkin nggak akan pernah juga. Pertanyaan lain mungkin adalah, lalu nasib Sariel gimana? Cuma diceritakan dia terjebak di freezer MagRonal dan jatuh cinta kepada manajer Maou, udah gitu aja. Lalu soal status Chiho, Suzuno, Urushihara, Ashiya, si penyihir botak? What happen to them? Entahlah. Tapi yang jelas, ketika menjawab ucapan terima kasih Maou, Emi keliatan tersenyum dan memutar-mutar payungnya, seperti menunjukkan kalo dia merasa senang. Apakah dia sudah bisa mengatasi kegalauannya? Atau yang lain?
Jadi ya … begitulah penutupnya. Tapi gue tetep suka sih. Overall di anime ini komedi ada, fight scene ada meskipun nggak terlalu detil juga dan nggak yang heboh banget, karakternya mengalami fase perubahan emosi yang diceritakan dengan lancar meskipun pada akhirnya Suzuno seolah-olah kayak mengulang apa yang terjadi kepada Emi. Awalnya menggebu-gebu untuk membunuh Maou, tapi lama kelamaan mulai berubah pikiran dan melihat si Maou dengan sudut pandang berbeda. Makanya gue bilang, ini anime sederhana, tapi balans dan nggak terasa datar. Karakter-karakternya saling mendukung dengan keunikannya masing-masing. Memang bener-bener anime ‘kuda hitam’, karena awalnya sama sekali nggak menyolok.
So far nggak ada info soal season ke-2 atau OVA sih, jadi ya might as well wait and see …