Anime

Joker Game

Satu anime lagi sebelum ngomongin anime-anime musim panas yang sebentar lagi akan datang.  😀

Pada sekitar tahun 1937, Jepang membentuk sebuah organisasi rahasia yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Yuuki (seiyuu: Horiuchi Kenyuu) melatih orang-orang terpilih dengan berbagai ilmu dan kemampuan untuk dijadikan agen intelijen. Organisasi ini dikenal dengan nama “D-Agency” (D-Kikan).

 

Kedelapan agen tersebut dilatih untuk bisa membaur dengan lingkungan, membaca situasi, dan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk agar Jepang bisa mengantisipasi semua kemungkinan yang akan dihadapi di mana masa-masa itu adalah awal pecahnya Perang Dunia II.

My thoughts?

Sinopsisnya pendek karena tiap episode dari Joker Game ini menceritakan kegiatan masing-masing agen dan situasi yang harus mereka hadapi dan atasi dengan segala kemampuan mereka. Dan seperti biasa, hubungan antar lembaga dalam tubuh militer Jepang sendiri digambarkan ‘nggak akur’. Persaingan antar lembaga intelijen dunia pun tidak bisa dihindarkan di mana masing-masing negara punya kepentingan untuk ‘mengintip’ kondisi lawan.

Kalo dari karakter-karakternya, gue rasa sih nggak bisa dijelasin juga. Mereka adalah orang-orang terlatih yang bisa menjadi siapa saja untuk mencapai target misi mereka. Bahkan di D-kikan, mereka tidak ada yang menggunakan nama asli, dan rata-rata hanya menggunakan nama depan (mungkin nama alias juga) tanpa nama belakang/keluarga. Yuuki sendiri digambarkan sebagai seorang spymaster yang misterius, badan-badan intelijen dunia dibuat kebingungan dengan latar belakangnya yang tidak bisa ditelusuri.

Jadi kalo untuk character development rasanya agak susah diliatnya, karena masing-masing ‘berperan’ jadi orang lain. Yang menarik mungkin adalah langkah-langkah counter intelligent yang dilakukan, selalu one step ahead of the game, meskipun ya rasanya jadi agak datar juga karena selalu berhasil. Ada sih yang agen-nya tewas, tapi itu murni karena kecelakaan, dan hebatnya, sebelum meninggal dia masih tetap menjalankan  misinya sebagai mata-mata.  ^^;

Hal menarik lainnya, gue coba nonton versi live action nya. Di situ ceritanya malah dicampur antara episode 1-12 dari anime. Jadi satu agen (karakter utama) tapi diceritakan mengalami hal-hal seperti beberapa agen di anime. Cuma pas nonton yang versi live action, berasa kayak nonton Lupin III. Si super-agent ketemu agen cewek yang menarik, jadi akhirnya hubungan mereka kayak Lupin – Fujiko Mine. Si cewek manfaatin si cowok, tapi ya gitu deh…

Yang lebih menarik lagi, itu film live action salah satu lokasi syutingnya di Batam, dan dibantu oleh staf yang orang Indonesia asli. Malah di beberapa adegan tampak salah satu agen memakai blangkon, dan ada parade orang-orang Indonesia memakai sorjan dan blangkon di pasar tempat si agen ketemu sama agen ceweknya.

 

LINKS

Standard