And so I wow-ed. It was awesome.
Spoiler alert below!
Pacific Rim adalah sebuah film besutan sutradara Guillermo del Toro yang menceritakan tentang pertempuran antara manusia melawan mahluk raksasa yang disebut sebagai ‘Kaiju’ (dalam bahasa Jepang berarti binatang/monster raksasa). Kaiju ini awalnya muncul dari sebuah celah yang ada di dasar Samudra Pasifik di mana sebenarnya celah itu adalah semacam portal penghubung antara bumi dan dimensi para kaiju. Ketika kaiju pertama kali muncul, manusia baru bisa mengalahkannya setelah melalui pertempuran yang panjang.
Dari hasil pertempuran tersebut, manusia kemudian menciptakan mesin tempur baru untuk mengalahkan para kaiju. Mesin itu disebut dengan nama ‘Jaeger’ (dalam bahasa Jerman artinya pemburu). Jaeger ini adalah mesin tempur yang berwujud robot raksasa, yang dikendalikan oleh 2 orang pilot yang sistem syarafnya terhubung ke sistem gerak Jaeger sehingga gerakan para pilotnya ‘diterjemahkan’ sebagai gerakan si robot. Pada awal pengembangannya, Jaeger diuji coba dengan satu orang pilot, tetapi ternyata beban yang ditanggung oleh susunan syaraf pusat sang pilot justru malah mengancam jiwanya. Oleh karena itu kemudian diciptakan sistem yang memungkinkan Jaeger dikendalikan oleh 2 orang pilot yang terhubung dengan pembagian: satu pilot terhubung dengan anggota gerak sebelah kiri, dan yang lain terhubung dengan anggota gerak kanan. Karena sistem syaraf kedua pilot tersebut terhubung satu sama lain saat mengaktifkan Jaeger, maka secara otomatis mereka saling berbagi ingatan satu sama lain.
Yancy Becket dan Raleigh Becket adalah kakak beradik yang mengendalikan Jaeger milik AS yaiut Gipsy Danger. Suatu ketika mereka dikirim untuk mengalahkan kaiju tetapi di tengah pertempuran ada sebuah kapal nelayan yang terjebak. Mereka berusaha menyelamatkan kapal nelayan itu sambil mengalahkan kaiju, namun ternyata kaiju yang mereka hadapi pada akhirnya malah berhasil mengalahkan Jaeger mereka dan hal itu mengakibatkan kematian sang kakak. Raleigh akhirnya berhasil mengalahkan kaiju itu sendirian kemudian dia sendiri menghilang selama hampir 5 tahun. Sementara itu, selama 5 tahun, Jaeger dianggap sudah bukan lagi alat yang efektif melawan kaiju karena serangan kaiju semakin lama semakin meningkat dan semakin cepat dibandingkan waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah Jaeger yang jumlahnya juga semakin berkurang akibat pertempuran. Para pemimpin dunia memutuskan bahwa proyek Jaeger dihentikan dan digantikan dengan proyek pembangunan tembok raksasa untuk menahan serangan kaiju. Mereka memerintahkan Jaeger yang tersisa untuk melindungi pekerja yang membangun tembok sebelum kemudian memerintahkan mereka untuk mundur ke Shatterdome, markas besar Jaeger di Hong Kong. Meskipun ternyata proyek tembok raksasa ini terbukti tidak mampu menahan serangan kaiju tetapi proyek tersebut tetap dijalankan karena dianggap lebih masuk akal daripada menggunakan Jaeger.
Marsekal Stacker Pentecost, pemimpin proyek Jaeger, memutuskan untuk tetap melakukan perlawanan dengan sisa Jaeger yang mereka punya dan merekrut kembali Raleigh yang sekarang berprofesi sebagai pekerja konstruksi yang ikut membangun tembok raksasa. Raleigh diminta untuk kembali mengendalikan Gipsy Danger yang telah berhasil dibangun ulang oleh Mako Mori, tetapi Raleigh belum mendapatkan pasangan untuk bersinkronisasi dengan Gipsy Danger. Sesampainya di Shatterdome Hong Kong, Raleigh bertemu dengan para pilot Jaeger yang lain seperti Sasha dan Alexis Kaidonovsky, pilot Cherno Alpha (Rusia), kembar tiga Wei bersaudara (Cheung, Hu, Jin) pilot Crimson Typhoon (China), dan pasangan ayah-anak dari Australia, Herc dan Chuck Hansen pilot Striker Eureka (Australia) yang merupakan Jaeger generasi terbaru dan tercatat paling efektif mengalahkan kaiju. Dan sejak generasi Mark IV (Crimson Typhoon), semua Jaeger telah terdigitalisasi dan tidak menggunakan reaktor nuklir lagi karena dalam perkembangan teknologi Jaeger, para pilotnya mengalami masalah kesehatan akibat terpapar radiasi nuklir dari inti robot tersebut. Raleigh sendiri masih harus mencari partner yang sesuai untuk bisa bersinkronisasi dengan Gipsy Danger, dan dia memilih Mako. Namun pada saat latihan percobaan, Mako ternyata terbawa ke dalam ingatan masa lalunya dan hampir menghancurkan Shatterdome dengan plasma cannon Gipsy.
Sementara itu, 2 orang ilmuwan jenius, Dr. Newton Geizler dan Dr. Hermann Gottlieb, berupaya meneliti kaiju untuk membantu Pentecost menjalankan misi terakhir para Jaeger, yaitu meledakkan portal di dasar Samudra Pasifik dengan bom nuklir sehingga serangan kaiju dapat dihentikan. Dr. Gottlieb memprediksikan dari pola penyerangan kaiju, maka bisa dikalkulasikan bahwa akan ada serangan lebih dari satu kaiju secara bersamaan, mula-mula 2 kaiju bersamaan, kemudian diikuti 3 kaiju dan seterusnya. Sementara Dr. Geizler melakukan sebuah eksperimen dengan cara memanfaatkan teknologi sinkronisasi Jaeger dan menghubungkan dirinya dengan otak kaiju yang berhasil mereka dapatkan dari sisa-sisa kaiju. Eksperimen ini hampir memberikan hasil tetapi Dr. Geizler membutuhkan jaringan otak yang masih baru agar bisa mendapatkan lebih banyak informasi, untuk itu dia menghubungi seseorang bernama Hannibal Chau yang mengambil keuntungan dari jual beli benda-benda yang diperoleh dari jasad kaiju. Ketika Dr. Geizler sedang berada di kota, tiba-tiba 2 kaiju menyerang Hong Kong secara bersamaan. Pentecost mengirimkan Cherno Alpha dan Crimson Typhoon untuk menghadapi kedua kaiju itu dan meminta Striker Eureka untuk bertahan di garis pantai. Hal ini dilakukan karena Striker “disimpan” untuk digunakan sebagai pembawa bom nuklir ke dasar Samudra Pasifik sementara ketiga Jaeger yang lain bertugas melindunginya. Tetapi ternyata kedua kaiju yang menyerang mampu mengalahkan Cherno Alpha dan Crimson Typhoon dengan mudah, serta mampu melumpuhkan Striker dengan menggunakan gelombang listrik yang membuat Striker tidak bisa bergerak karena semua peralatannya bersifat digital.
Pentecost akhirnya mengirimkan Gipsy Danger yang merupakan generasi lama (Mark III) dengan Raleigh dan Mako sebagai pilotnya. Mereka berdua berhasil mengalahkan kedua kaiju tersebut, dan ternyata salah satu kaiju yang mereka kalahkan sedang dalam kondisi hamil. ‘Bayi’ kaiju yang lahir akhirnya mati karena terlilit tali pusatnya sendiri dan Dr. Geizler memanfaatkan jaringan otaknya untuk melanjutkan eksperimen. Kali ini dia dibantu oleh Dr. Gottlieb yang pada awalnya menentang eksperimen tersebut. Sementara itu, kedua Jaeger yang tersisa bergerak menuju lubang portal untuk menjalankan misi mereka, meledakkan portal tersebut dengan bom nuklir. Herc yang terluka akibat pertempuran terakhir tidak bisa mengendalikan Jaeger. Pentecost yang dulunya adalah pilot Jaeger akhirnya menggantikan posisinya meskipun dia tahu bahwa tindakan ini akan mengakibatkan kematian bagi dirinya yang sudah ‘ter-racuni’ radiasi akibat inti Jaeger generasi awal. Ketika mereka mencapai tempat tujuan, kedua ilmuwan tadi memberitahukan bahwa dari hasil eksperimen mereka, ternyata diketahui bahwa portal tersebut mempunyai semacam sensor yang bisa mendeteksi DNA kaiju sehingga yang bisa melewatinya hanya kaiju saja. Benda atau mahluk lain tidak bisa melewati portal tersebut, itu sebabnya berbagai upaya yang dilakukan selama ini selalu menemui kegagalan. Untuk bisa masuk dan membawa bom ke dalam portal, para Jaeger harus bisa menyembunyikan ‘keberadaan’ mereka dan membuat portal tersebut mengira yang lewat adalah kaiju.
Tiba-tiba kedua Jaeger ini dihadang oleh 3 kaiju sekaligus dan salah satunya adalah kaiju kategori 5, kategori yang baru pertama kali ini mereka temui. Akibat pertempuran ini kedua Jaeger mengalami kerusakan cukup parah, Striker tidak mampu melepas bom yang dipanggulnya dan mengalami kerusakan sistem yang serius. Akhirnya Pentecost dan Chuck mengorbankan diri mereka dengan cara meledakkan diri sambil membunuh 2 kaiju yang besar, sementara Gipsy Danger menghabisi kaiju yang ketiga meskipun hal itu mengakibatkan kerusakan parah. Sebelum meledak, Pentecost mengatakan bahwa misi masih bisa dijalankan karena inti dari Gipsy adalah reaktor nuklir yang bisa mereka gunakan sebagai bom. Raleigh dan Mako menggunakan sisa-sisa kaiju untuk masuk ke dalam portal, kemudian Raleigh meledakkan inti nuklir Gipsy setelah mengirim Mako dan dirinya keluar dengan menggunakan kapsul penyelamat.
Gue enjoy banget melihat film karya del Toro ini. Bener-bener fun to watch, dan eksekusi action antara Jaeger dan Kaiju nya mantap. Animasinya halus, nggak terasa kaku baik itu gerakan Kaiju maupun gerakan Jaeger-nya. Secara cerita ya memang simple aja, kaiju mau menjajah bumi, maka para pahlawan bumi bersatu untuk melawan mereka, nggak perlu twist politik yang terlalu ribet, romance yang terlalu mellow, buat gue sih balance semua. Adegan-adegan heroik pasti ada, itu komponen pendukung film bergenre kayak gini, tapi juga nggak ada karakter yang overpowered jadi menutupi yang lain. Mereka semua hero, dan mereka semua bekerja sama.
Yang paling menarik adalah, gue berasa menonton beberapa anime campur jadi satu di film ini. Beberapa materi-nya mengingatkan gue pada judul-judul anime yang pernah gue tonton. Bukan berarti gue nge-klaim del Toro nggak kreatif ya, menurut gue Pacific Rim punya style sendiri dan bukan jiplakan, tapi sepanjang film pikiran gue berasa seperti “eh, kayaknya pernah tau ada yang kayak gini ya”. Ada yang anime mainstream, ada juga yang nggak, tapi memang mirip sih, and they are:
Tetsujin 28-go
Why? Ya jelas-jelas del Toro bilang ini anime yang dia tonton semasa kecil, jadi bolehlah kalo dibilang ini salah satu yang memberi influence ke beliau. Cuma memang di US, dikenalnya dengan nama Gigantor. Tetsujin yang berarti “Iron Man” bisa dibilang ya para unit Jaeger itu, mahluk metal berukuran raksasa.
Shinseiki Evangelion (Neon Genesis Evangelion)
Why? Karena ada plug suit, neural synchronization, dan cairan (LCL?). Para pilot Jaeger harus bersinkronisasi dengan ‘mecha‘ mereka sehingga Jaeger tersebut menjadi ‘bagian tubuh’ yang bisa bergerak sesuai dengan kemauan sang pilot. Pada awalnya dicoba dengan satu orang pilot tetapi ternyata beban bagi susunan saraf pusat sang pilot terlalu besar sehingga kemudian dikembangkan menjadi 2 pilot. Dan untuk bisa ‘terhubung’ dengan sistem Jaeger, pilot harus menggunakan baju khusus. Di dalam helm yang digunakan Yancy dan Raleigh, tampak ada semacam cairan, yang tentunya mengingatkan gue akan cairan LCL. Meskipun Evangelion hanya perlu 1 orang pilot per unit EVA, tetapi pada salah satu episodenya (episode 9, “Both of You, Dance Like You Want to Win!”), dua pilot Evangelion Asuka dan Shinji harus mengendalikan EVA mereka secara harmonis untuk melakukan serangan.
Kishin Taisen Gigantic Formula
Why? Karena ada 2 pilot dalam satu robot, dan masing-masing negara punya robot sendiri. Robot dalam Gigantic Formula adalah robot yang dipiloti 2 orang sekaligus, 1 bertindak sebagai pengendali, 1 lagi bertindak sebagai ‘penghubung’ antara pilot dengan robotnya. Artinya, masih ada lah semacam konektivitas antara manusia dengan robot yang dikendalikan. Yang paling menonjol ‘persamaannya’ adalah ya, masing-masing negara punya robot representatif sendiri. Bedanya adalah, kalau di Gigantic Formula, robot-robot ini bukan untuk melawan alien, tapi untuk bertempur satu sama lain …
Tosho Daimos
Why? Karena cara pengendalian robotnya. Ini anime jadul, tapi mungkin yang paling pertama menggambarkan manusia terhubung dengan robot, dan robot bergerak sesuai dengan gerakan yang dilakukan oleh si manusia. Lebih ‘deket’ dengan visualisasi cara pengendalian Jaeger dibanding Evangelion sebenernya. Cuma ya visualisasi koneksinya hanya kayak ada corong vacuum cleaner nempel ke badan si pilot sih … harap maklum, tapi setidaknya apa yang ingin disampaikan tercapai lah, dan yang perlu dicatat adalah, “teknologi” tersebut sudah terpikirkan pada masa itu.
Kalo soal robot lawan alien/kaiju, gue rasa sih banyak lah ya yang tema-nya gitu, jadi ya nggak mungkin juga semuanya dikaitkan. Bahkan kalo kita bicara soal kaiju nya sendiri, bisa aja sih dibahas sampe ke Godzilla atau Ultraman dan musuh-musuhnya. Tapi seperti tadi gue bilang, Pacific Rim bukan/nggak jiplak kok, dan gue really enjoyed watching the movie. Yang jelas komentar gue cuma satu pas selesai nonton …
Kalo ini film yang bikin Jepang, pasti si cowoknya mati meledakkan diri demi menyelamatkan semua.
Pacific Rim Official Website : http://www.pacificrimmovie.com
Additional Website: Pan Pacific Defense Corps