Anime

Fate/Grand Order: First Order

Anime pertama yang ditonton di tahun 2017, dan nggak nanggung-nanggung, langsung nonton dengan durasi 1 jam lebih. Soalnya memang sebagai introduksi untuk franchise Fate yang terbaru, yang satu ceritanya ini gabungan dari 3 episode sekaligus. Dan ya memang cuma satu ini aja, belum tau juga apakah ada serial TV nya atau nggak.

Ceritanya diawali dengan pertemuan seorang anak perempuan bernama Mash Kyrielight (seiyuu: Takahashi Rie) yang sedang melamun di jendela sebuah laboratorium dengan Fujimaru Ritsuka (seiyuu: Shimazaki Nobunaga) yang pingsan di salah satu lorong laboratorium itu. Ritsuka adalah salah satu dari 48 orang (dia #48) yang direkrut oleh Chaldea, sebuah organisasi penelitian yang mempelajari dan menggabungkan ilmu pengetahuan dengan ilmu magis untuk menjamin kelangsungan hidup manusia. Ritsuka yang baru bergabung, tidak mengetahui latar belakang Chaldea sehingga akhirnya Mash lah yang berusaha menjelaskan kepada Ritsuka bahwa berkat usaha Chaldea, dikatakan kelangsungan hidup umat manusia bisa dipertahankan sampai 100 tahun yang akan datang. Namun tiba-tiba pada tahun 2015, telah terjadi sesuatu yang membuat semua perkiraan tersebut berubah menjadi kemusnahan manusia pada tahun 2017. Ketika mereka sedang membicarakan hal itu, mereka dihampiri oleh Lev Lainur (Flauros) (seiyuu: Sugita Tomokazu) yang mengajak Mash dan Ritsuka untuk mengikuti briefing mengenai anomali yang diduga menjadi penyebab kehancuran tersebut.

Penyebab perubahan tersebut diperkirakan merupakan akibat dari sebuah fenomena aneh yang diperkirakan terjadi di Fuyuki City pada tahun 2004 (untuk yang nggak tau, Fuyuki City 2004 adalah timeline kejadian Holy Grail dalam Fate Stay/Night, cikal bakal franchise Fate ) yang kemudian disebut sebagai Spatial Singularity F. Untuk mengatasi hal inilah maka Chaldea di bawah pimpinan Olgamally Animusphere (seiyuu: Yonezawa Madoka) kemudian mengumpulkan 48 orang yang merupakan kandidat Master dan dengan menggunakan teknologi time-travel yang mereka sebut sebagai rayshifting di mana mereka akan mengirimkan para kandidat dalam 2 tim untuk mencoba menghentikan keanehan yang terjadi. Ritsuka yang tertidur saat Olga sedang berbicara, akhirnya diusir keluar sehingga dia tidak diijinkan mengikuti misi pertama ini. Setelah diantar oleh Mash ke kamarnya, Ritsuka terkejut karena di dalam kamarnya ternyata ada seorang dokter yang sedang memakan kue. Dia adalah Romani Archaman (seiyuu: Suzumura Kenichi), dokter yang bertugas di Chaldea.

Ketika mereka berdua sedang mengobrol, tiba-tiba Lev memanggil Romani untuk segera ke ruang kontrol. Romani yang menanggapi dengan santai tidak segera bergegas menuju ruang kontrol, dan ketika dia hendak menuju ke sana, tiba-tiba gedung tersebut berguncang. Romani mengatakan bahwa hal itu bukan gempa bumi tetapi sebuah ledakan, dan segera berlari bersama Ritsuka menuju ruang kontrol yang ternyata telah hancur akibat adanya ledakan bom. Akibatnya, ke-47 kandidat Master terluka parah dan sistem rayshifting tetap berjalan tanpa bisa dihentikan. Romani segera berusaha mencari cara menghentikan hal tersebut dan meminta Ritsuka untuk menyelamatkan diri, tetapi Ritsuka justru malah menuju area rayshift karena dia ingin mencari dan menolong Mash.

Ritsuka menemukan Mash yang terluka parah akibat tertimpa puing, dia berusaha mengangkat puing tersebut tetapi tidak kuat sehingga akhirnya dia memutuskan untuk menemani Mash yang terluka parah karena pintu ruang rayshift sudah menutup secara otomatis. Ternyata akibat rayshift tetap berjalan, Ritsuka terbangun di sebuah kota yang sudah hancur, dan ketika dia melihat ke langit, dia melihat kilatan cahaya merah yang menuju ke arah dirinya. Sebelum dia sempat menghindar, tiba-tiba Mash muncul di hadapannya membawa sebuah perisai besar dan melindungi Ritsuka. Mash pun sudah berubah penampilannya karena dia sudah menjadi seorang Demi-Servant, yaitu seorang manusia yang memang sengaja direkayasa agar bisa ‘bergabung’ dengan Servant dengan tujuan agar bisa lebih mengendalikan kekuatan Servant. Dan ternyata Ritsuka sendiri secara tidak sadar telah membuat ikatan Master-Servant dengan Mash. Tetapi karena mereka berdua sebelumnya terjebak dalam rayshifting yang terjadi tanpa kendali, Mash tidak mengetahui siapa spirit Servant yang sudah bergabung dengan dirinya, jadi dia tidak mengetahui Noble Phantasm yang dimiliki oleh Servant yang asli.

Ritsuka dan Mash kemudian bertemu dengan Olga yang ternyata juga berada di tempat itu dan sedang dikejar oleh segerombolan tengkorak milik Assassin. Mereka kemudian berhasil dikontak oleh Romani yang telah mengambil alih pimpinan di Chaldea karena dia adalah pemegang jabatan tertinggi di organisasi itu pada saat ini. Romani berusaha mengembalikan sistem di Chaldea agar berfungsi normal dan membantu mereka bertiga di Fuyuki City. Ketika sedang menyelidiki situasi, mereka dihadang oleh Dark Lancer yang berusaha mengalahkan Mash yang merupakan Servant. Ketika sedang terdesak, tiba-tiba datang Caster yang membantu dan mengalahkan Dark Lancer. Caster menawarkan bantuan kepada mereka karena dia juga ingin menghentikan kekacauan yang terjadi di Fuyuki City. Menurut Caster, semua Servant yang lain sudah dikalahkan oleh Dark Saber dan untuk mengembalikan situasi seperti semula, mereka harus bisa mengalahkan Dark Saber karena dalam kejadian yang sesungguhnya, seharusnya Saber yang memenangkan Holy Grail War.

Akhirnya dengan bantuan Caster, mereka berhasil mencapai tempat Dark Saber dan ketika Mash mulai terdesak oleh serangan Saber, Ritsuka berhasil membantu Mash untuk mengaktifkan Noble Phantasm-nya meskipun dia masih tetap belum mengetahui nama dari perisai tersebut. Setelah berhasil menghentikan Saber, Caster datang kemudian mengalahkan Dark Saber. Sebagai akibatnya, mereka berdua pun menghilang karena dengan kalahnya Saber, maka anomali di Fuyuki City bisa dihentikan. Sebelum menghilang, Dark Saber sempat mengatakan sesuatu tentang Grand Order yang membuat Olga terkejut karena ternyata Dark Saber mengetahui hal tersebut. Pada saat mereka mengira misi sudah selesai, ternyata Lev muncul dan hal itu membuat Olga senang karena dia selalu merasa bisa mengandalkan Lev.

Tetapi ternyata Lev adalah orang yang menjadi penyebab ledakan di Chaldea. Dia lah yang memasang bom untuk meledakkan Chaldea dan sebagai akibatnya, jasad Olga yang sebenarnya sudah hancur, sehingga jika dia melakukan rayshift kembali ke Chaldea maka dia akan menghilang. Lev juga mengatakan bahwa Olga adalah keturunan Animusphere tetapi dia tidak memenuhi kualifikasi untuk menjadi seorang Master dan Lev kemudian menggunakan kekuatan Holy Grail untuk melintasi ruang dan waktu sehingga mereka bisa langsung terhubung dengan Chaldea, dan di situ inti Chaldea telah berubah menjadi seperti bola api dan Lev memasukkan Olga ke dalamnya dan mengatakan bahwa dia akan mengalami ‘kematian abadi’ kemudian meninggalkan Ritsuka dan Mash.

Ritsuka dan Mash akhirnya berhasil ditarik kembali oleh Romani dan mereka berdua sebagai satu-satunya pasangan Master-Servant yang ada, diminta untuk menjalankan sebuah misi yang disebut Grand Order, di mana mereka harus menjelajah ruang dan waktu untuk mengembalikan sejarah ke arah yang seharusnya. Hal ini berarti mereka akan bertemu dengan Master-Servant dari berbagai timeline dan mereka harus bertarung untuk menyelesaikan misi mereka.

 

My thoughts?

Berhubung gue nggak main game-nya, jadi ya agak ribet juga mau nyeritain. Dan semua franchise Fate itu memang lebih enak dipahami kalo main gamenya atau nonton dalam versi yang lengkap dari awal sampai akhir. Kalo cuma sebatas ‘perkenalan’ model begini, agak susah juga bahasnya, soalnya berasa kayak lompat-lompat. Apalagi dulu waktu jamannya TYPE-MOON ngeluarin Kara no Kyoukai movie, secara urutan kronologis nggak bisa diurutin movie 1 – 2 – 3, tapi agak random urutannya.

Tapi intinya sih ini masih keturunannya Fate, jadi ya masih tentang pertarungan antar pasangan Master – Servant di mana Masternya adalah seorang magus dan Servant-nya adalah spirit dari tokoh-tokoh legendaris yang terkenal. Kalau jaman Fate awal, ada 7 kelas Servant: Saber, Archer, Lancer, Caster, Berserker, Rider, dan Assassin, di FGO ini ada kelas Shielder, si Mash ini. [Spoiler Alert!] Kalo di FGO ini ceritanya spirit si Shielder adalah Galahad, salah satu dari Knights of the Round Table nya Arthur (alias Saber). Galahad kalo nggak salah di legendanya itu adalah knight yang berhasil mendapatkan holy grail, dan ‘kelebihan’ dari Galahad adalah sifat baiknya.

Terus Singularity F itu sendiri jadi kayak ‘alternate universe’ dari yang seharusnya terjadi. Sejarahnya kan harusnya yang menang Holy Grail War di Fuyuki City itu Saber, tapi kemudian dia hancurkan atas perintah Shiro. Sementara di Singularity ini, semua Servant nggak pake Master, dan 5 servant udah kalah lalu jadi anak buah Saber, tinggal si Caster sendiri yang masih ‘waras’. Yang lucunya, mungkin memang sama penulisnya disengaja juga sih dikasih semacem ‘trivia’. Kalo di versi FSN, Cu Chulainn disummon sebagai Lancer, sementara di Singularity dia malah jadi Caster. Dan di awal cerita FSN, Lancer bertarung sama Archer. Kedua hal ini sempat disinggung oleh Caster versi Singularity. Waktu dia sedang berduel dengan Dark Archer dia bilang kalo situasi itu seperti sudah pernah dialami (duel antara Cu Chulainn dengan Archer) dan sebelum menghilang setelah mengalahkan Saber, Cu Chulainn (Caster) sempat mengatakan, di lain kesempatan dia minta disummon sebagai Lancer.

Anyway, secara animasi, ya bagus. Meskipun untuk action agak kurang, paling seru sih IMO memang action scene di Fate/Zero. Desain karakter juga masih ‘setia’ sama tipenya TYPE MOON. Karena gue gak main game-nya, tadinya kepikiran kalo ini masih ‘sama’ dengan FSN dalam beberapa aspek, misalnya:

  • Tokoh utama adalah Master underdog, alias nggak diharapkan dan secara kemampuan juga nggak meyakinkan. Dampaknya ya, Servantnya yang keteteran.
  • Kalo waktu FSN tokoh utama (Shiro) dapet Servant yang ‘the best’, di FGO menurut gue juga sama (atau malah ‘lebih kuat’?) karena dia satu-satunya yang bisa ‘menghadang’ Excalibur, yang ceritanya, adalah yang terkuat. Hal ini pun sebenernya sempet disinggung sama Caster, bahwa dengan adanya si Shielder, ada kesempatan untuk menghadapi Excalibur.
  • Olga (tadinya) gue pikir bakalan jadi Rin-nya, karena ya, dere-dere nya ada juga sih. Dia yang ‘knowledgable’ dan ngajarin si tokoh utama. Udah gitu dia juga magus, powerful juga meskipun ternyata ‘kelemahannya’ adalah dia nggak bisa jadi Master. Cuma nggak taunya short-lived dia.
  • Mash di sini jadi kayak gabungan antara Saber sama Archer dari FSN. Sama kayak Saber selain dari sisi Master yang kurang kemampuan, juga dari sisi “kurang sempurna”-nya. Saber di FSN “kurang sempurna” sebagai Servant karena ceritanya dia satu-satunya Servant yang disummon sesaat sebelum dia meninggal (dia masih terkapar nunggu Excaliburnya dikembaliin ama Bedivere ke Vivian, kalo Servant yang lain memang sudah pada meninggal semua) sementara si Mash sendiri juga “kurang sempurna” sebagai Servant karena dia cuma “wadah” makanya disebut sebagai Demi-Servant.
  • Kesamaan Mash dengan Archer dari FSN ya dari memori-nya. Kalo Archer karena ada sedikit kesalahan waktu Rin summon, dia jadi nggak inget dia siapa sebenernya. Kalo si Mash dia nggak inget siapa spirit Servant yang ada di dirinya.

All in all, cukup menghibur sih, cuma ya akan berasa nanggung jadinya. Kecuali kalo ada lanjutan serialnya, tapi belum nemu konfirmasinya. Atau ya main game-nya, mungkin dengan begitu jadi lebih dapet ceritanya. Oh, dan jangan kaget, nama Mash juga bisa ‘dibaca’ sebagai Matthew ya, tapi di dunia Fate kan hal begitu sesuatu yang nggak aneh. Arthur aja bisa jadi cewek kan. Hehehe.

 

LINKS

On another note, tahun 2017 ini, akan dirilis movie FSN yang mengambil alur ke-3 dari gamenya, yaitu alur Heaven’s Feel.

Standard

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.